Minggu, 03 Januari 2016

makalah perkembangan intelektual



makalah perkembangan intelektual dan bahas
sebetulnya perkembangan adalah hal yang sangat menarik untuk dipelajari,
berikut adalah makalah tektang perkembangan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Tingkat perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu.Perkembangan anak yang dicapai merupakan intergrasi aspek pemahaman nilai nilai agama dan moral,fisik,kognitif,bahasa,dan sosial-emosional.Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengecu pada panduan kartu menuju sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak.
Perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap selanjutnya.walaupun setiap anak adalah unik,karena perkembangan anak berbeda satu sama lain yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal,namun demikian ,perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum.Agar anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal,dibutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa untuk memberukan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuh, kesehatan, gizi,dan perlindungan yang di berikan yang di berikan secara konsisten melalui pembiasaan.
Tingkat pencapaian perkembangan pada standar mutu disusun berdasarkan kelompok usia 2-6 tahun, engan pertimbangan pada sebaran penyelenggaraan pendidikan usia dini di jaringan islam terpadu indonesia, banyak melayani pendidikan pada rentang usia tersebut. 
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari perkembangan bahasa dan perkembangan intelektual ?
2.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa dan perkembangan intelektual ?
3.      Karakteristik apa saajakah yang dimiliki oleh Perkembangan Intelektual dan Perkembangan Bahasa ?
4.      Apa saja fungsi yang dimiliki oleh intelektual dan bahasa ?

C.     TUJUAN
Adapun penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas “PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”, selain itu juga untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang perkembangan intelektual dan perkembangan bahasa.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perkembangan Intelektual dan Perkembangan Bahasa
Perkembangan adalah suatu proses perubahan pada diri individu baik fisik maupun psikis menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis progresif, dan berkesinambungan.
1.      Pengertian Perkembangan Intelektual
Menurut English dalam bukunya yang berjudul “A Comprehensive Dictionary of Psichological and Psychoalitical Terms” istilah intelec antara lain yaitu :
·         Kekuataan mental dimana manusia dapat berpikir
·         suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan berpikir ( misalnya menghubungkan, menimbang, dan memahami)
·         kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir
Jadi istilah inteligensi menurut para ahli diantaranya menurut Wechler (1958) mermuskaan intelligensi sebagai "keseluruhan ke-mampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.
Para ahli psikologi pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian tentang perkembangan intelektual atau perkembangan kognitif atau perkembangan mental anak. Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah hasil penelitian Jean Piaget. Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dari Swiss. Tingkat perkembangan intelektual anak oleh Piaget dibedakan atas 4 periode, yaitunya:


Ø  PeriodeSensori-motor (0 – tahun).
Sifat-sifat yang tampak pada anak adalah stimulus sound, anak berinteraksi dengan stimulus dari luar. Lingkungan dan waktu terbatas, kemudian berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep tentang benda berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kmampuan untuk meniru. Ada usaha untuk berpikir. Perubahan yang terlihat antara lain, gerakan tubuhnya merupakan aksi refleks, merupakan eksperimen dengan lingkungannya.
Ø  Perioderaoperasional ( – 7 tahun)
Sifat-sifat anak adalah, belum sanggup melakukan operasi mental, belum dapat membedakan antara permainan dengan kenyataan, atau belum dapat mengembangkan struktur rasional yang cukup, masa transisi antara struktur sensori motor ke berpikir operasional. Perubahan yang terlihat pada anak adalah, sifat egosentris baru akan berkembang apabila anak banyak berinteraksi sosial
Ø  PeriodeOperasional Konkret (7 – 12 tahun).
Sifat-sifat anak, dapat berpikir konkret karena daya otak terbatas pada objek melalui pengamatan langsung, dapat mengembangkan operasi mental seperti menambah dan mengurang, mulai mengembangkan struktur kognitif berupa ide atau konsep, melakukan operasi logika dengan pola berpikir masih konkret. Perubahan yang terlihat pada anak: tidak egosentri lagi, berpikir tentang objek yang berhubungn dengan berat, warna, dan susunan, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek, membuat keputusan logis.
 
Ø  PeriodeOperasional Formal (12 tahun ke atas).
Sifat-sifat anakyaitumemilikipola berpikir sistematis meliputi proses yang kompleks, pola berpikir abstrak dengan menggunakan logika matematika, pengertian tentang konsep waktu dan ruang telah meningkat secara signifikan. Perubahan yang terlihat: anak telah mengerti tentang pengertian tak terbatas, alam raya dan angkasa luar.
Tahapan perkembangan intelektual anak selalu mengikuti urutan tahap-tahap tersebut, mulai dari sensori motor, praoperasional, operasional konkret, kemudian operasional formal. Irama perkembangan tiap tahap untuk tiap anak berbeda-beda satu sama lain. Berdasarkan perkembangan intelektual inilah kemudian umur anak sekolah ditetapkan. Misalnya, anak masuk TK minimal umur 4 tahun, anak masuk SD minimal 6 tahun.
2.      Pengertian Perkembangan Bahasa
Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang’diutarakan dalam bentuk lisan. tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ckspresi wajah pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan paling penting serta paling banyak dipergunakan. Perkembangan bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak.
Tahap perkembangan bahasa berbicara anak secara umum perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai hasrat anak mengucapkan kata kata yang pertama, yang merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua.

periode Linguistik dapat dibedakan menjadi 3 fase atau tahapan besar yaitu :
a.        Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Misalnya kata duduk, bagi anak dapat berarti “saya mau duduk” atau yang lainnya, Orang tua baru dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kita tahu dalam konteks apa kata tersebut diucapkan, sambil mengamati mimik (raut muka) gerak serta bahasa tubuh lainnya.
b.      Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekkar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan uniuk dirinya sendiri. Mulailah mengadakan komunikasi dengan orang lain secara lancar.
c.       Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang bcrlangsung antara usia 2,5 - 5 tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Anak mulai mampu mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam pemakaian kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan kata ganti orang “saya” untuk menyebut dirinya, mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah, memberitahu dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk satu pembicaraan gaya dewasa.

B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual dan Bahasa
Faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai berikut :
1.      Faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual :
Menurut Ngalim Purwanto (1986) factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual antara lain :
a.       Faktor Pembawaan (Genetik)
Banyak teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitas intelegensi dipengaruhi oleh gen orang tua. Namun, yang cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan anak tergantung factor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat terjadinya “konsepsi” individu. tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan.
b.      Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh gizi yang memberikan energi / tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada perkembangan intelegensi ialah pada fase prenatal (dalam kandungan) hingga usia balita, sedangkan usia diatas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
c.       Faktor Kematangan
semakin bertambah usia seseorang, intelektualnya makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti factor kematangan mempengaruhi struktur intelektual, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan kualitatif dari fungsi intelektual. Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan suatu permasalahan yang rumit) dengan baik. 
d.      Faktor Pembentukan
Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain yang memadai, semua ini dapat membentuk anak menjadi meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi anak dibanding anak seusianya.
e.       Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak agar intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memiliki kebebasan untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas dapat merangsang berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka bebas memilih cara (metode) tertentu dalam memecahkan persoalan. Hal ini mempunyai sumbangan yang berarti dalam perkembangan intelektual.
2.      Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Perkembanganbahasadipengaruhiolehfaktor-faktorkesehatan, inteligensi, status sosialekonomi, jeniskelamin, danhubungankeluarga.
a.       Faktorkesehatan.
Kesehatanmerupakanfaktor yang sangatmempengaruhiperkembanganbahasaanakterutamapadausiaawalkehidupannya. Apabilapadausiaduatahunpertama, anakmengalamisakitterus-menerus, makaanaktersebutcenderungakanmngelamikelambatanataukesulitandalamperkembanganbahasanya. Olehkarenaitu, untukmemeliharaperkembanganbahasaanaksecara normal, orang tuaperlumemperhatikankondisikesehatananak.Upaya yang dapatditempuhadalahdengancaramemberikan ASI, makanan yang bergizi, memeliharakebersihantubuhanakatausecara regular memeriksakananakkedokterataupuskesmas. 
b.      Inteligensi.
Perkembanganbahasaanakdapatdilihatdaritingkatinteligensinya.Anak yang perkembanganbahasanyacepat, padaumumnyamempunyaiinteligensi normal atau di atas normal.Namuntidaksemuaanak yang mengalamikelambatanperkembanganbahasanyapadausiaawal ,dikategorikansebagaianak yang bodoh
c.       Status SosialEkonomiKeluarga.
Beberapastuditentanghubunganantaraperkembanganbahasadengan status social ekonomikeluargamenunjukanbahwaanak yang berasaldarikeluargamiskinmengalamikelambatandalamperkembanganbahasanyadibandingkandengananak yang berasaldarikeluarga yang lebihbaik.Kondisiiniterjadimungkindisebabkanolehperbedaankecerdasanataukesempatanbelajar (keluargamiskin di dugakurangmemperhatikanperkembanganbahasaanaknya), ataukedua-duanya (Hetzer&Reindorfdalam E. Hurlock; 1956).
d.      JenisKelamin (sex).
Padatahunpertamausiaanaktidakadaperbedaandalamvokalisasiantarapriadenganwanita. Namunmulaiusiaduatahun, anakwanitamenunjukanperkembangan yang lebihcepatdarianakpria.
e.       Hubungankeluarga.
Hubunganinidimaknaisebagai proses pengalamanberinteraksidanberkomunikasidenganlingkungankeluarga, terutamadengan orang tua yang mengajar, melatih, danmemberikancontohberbahasakepadaanak. Hubungan yang sehatantara orang tuadananak (penuhperhatiandankasihsayangdari orang tuanya) memfasilitasiperkembanganbahasaanak, sedangkanhubungan yang tidaksehatmengakibatkananakakanmengalamikesulitanataukelambatandalamperkembanganbahasanya.
C.     Karakteristik Perkembangan Intelektual dan Perkembangan Bahasa
Karakteristik yang dimiliki oleh perkembangan intelektual dan perkembangan bahasa antara lain :
1.      Karakteristik perkembangan intelektual,
Setiap tahapan memiliki karakteristik tersendiri sebagai aplikasi kemampuan intelektual individu sesuai dengan tahap perkembangannya.
a.       Karakteristik tahap sensori-motoris
Perkembangan intelektual pada tahap ini, dibagi oleh piaget menjadi enam fase, yang terjadi ketika kita baru lahir sampai berusia 2 tahun.  Pada tahap ini, perkembangan intelektual individu ditandai dengan:
·         Segala tindakannya masih bersifat naluriah
·         Aktivitas pengalaman didasarkan pada pengalaman indra
·         Individu baru dapat melihat dan meresapi pengalaman, namun belum mampu mengategorikannya
·         Individu mulai belajar mengenai objek-objek konkret melalui skema-skema sensori-motoris nya.
b.      Karakteristik tahap praoperasional
Pada tahap ini, karakteristik perkembangan terjadi ketika anak mulai beranjak remaja.  Tahap ini ditandai dengan karakteristik menonjol yakni:
·         Individu telah mengombinasikan dan mentransformasikan berbagai informasi
·         Individu telah mampu mengemukakan alas an-alasan dalam menyatakan ide-ide
·         Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu peristiwa konkret, meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat
·         Cara berpikir individual bersifat egosentris ditandai oleh tingkah laku berpikir imajinatif, berbahasa egosentris, memiliki aku yang tinggi, menampakkan dorongan ingin tahu yang tinggi, dan perkembangan bahasa mulai pesat.
c.       Karakteristik tahap operasional konret
Karakterisrik perkembangan intelektual pada tahap ini terjadi ketika seorang individu remaja.  Tahap operasional komkret ditandai dengan karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu dipahami sebagaimana tampak saja atau sebagaimana kenyataan mereka alami.  Jadi, cara berpikir individu belum menangkap yang abstrak meskipun cara berpikirnya sudah tampak simetris dan logis.  Dalam memahami konsep, individu sangat terikat kepada proses mengalami sendiri. Artinya, mudah memahami konsep apabila pengertian konsep tersebut dapat diamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebut.
d.      Karakteristik tahap operasional formal
Tahap ini terjadi ketika individu beranjak dewasa.  Tahap operasional formal ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut:
·         Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi
·         Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak
·         Individu mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis
·         Individu bahkan mulai mampu membuat perkiraan (forecasting) di masa depan
·         Individu mulai mampu untuk menginstropeksi diri
·         Individu mulai mampu membayangkan peranan-peranan yang akan diperankan sebagai orang dewasa
·         Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan masyarakat di lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat.
2.      Karakteristik perkembangan bahasa
Mengacu pada tahapan perkembangan bahasa, sesuai dengan tingkatan kronologis yang telah dicapai, karakteristik perkembangan bahasa remaja telah mencapai tahap kompetensi lengkap. Pada usia ini, individu diharapkan telah mempelajari semua sarana bahasa dan kemampuan performansi untuk memahami dan menghasilkan bahasa tertentu dengan baik.
Pengaruh pergaulan teman sebaya terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak tersebut menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus.
Karakter psikologiskhas remaja seringkali mendorong remaja untuk memiliki bahasa relative berbeda dan bahkan khas sampai-sampai orang di kalangan luar remaja sulit memahaminya. Dalam dunia yang modern sekarang ini, di kota-kota besar telah berkembang pesat bahasa khas yang dikenal bahasa gaul atau alay.
Keluarga dari lapisan berpendidikan rendah, akan banyak menggunakan bahasa sembarangan dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang pada akan menggunakan istilah-istilah lebih efektif, dan umumnya berbahasa secara lebih baik dari pada yang kurang pendidikan.
D.    Fungsi Intelektual dan Fungsi Bahasa
Fungsi-fungsi intelektual dan bahasa antara lain :
1.      Fungsi Intelektual
Fungsi Intelektual Otak, Memori dan Proses Belajar, sebagai berikut :
a.       Area Wernicke
Merupakan area pada korteks cerebri yang disebut juga sebagaiarea intelegensi atau areapengetahuan Semua pemikiran dan informasidari daerah sensorik yang berbeda-beda dihubungkan dandipertimbangkan dalam area Wernicke.
b.      Area prefrontal
merupakan area pada korteks cerebri bagian anterior otak yang berfungsi dalam perluasan pikiran. Memungkinkan seseorang untuk berpikir dengan urutan yang logis, berkonsentrasiMengucapkan kata-kata yang di dengar
c.       Memori
Memori ( ingatan ) adalah kemampuan untuk mengingat pengalaman yang telah lalu, baik secara sadar, maupun secara tidak sadar Habituasi dan sensitisasi
·         HabituasiMerupakan bentuk sederhana dari proses belajar, dimana bila suatu informasi yang masuk berulang ulang dan diterima oleh otak, lama kelamaan responnya akan semakin berkurang.
·         Sensitisasi Merupakan kebalikan dari proses habituasi. Bila suatu informasi diulang terus menerus akan memberi respon yang semakin besar.
2.      Fungsi Bahasa
Empat fungsi bahasa yang diuraikan oleh Prof. Dr. Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul "KOMPOSISI", yaitu sebagai berikut:
a.       Fungsi informasi
menyampaikan informasi timbal-balik antar anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
b.      Fungsi ekspresi diri
merupakan alat untuk mengekspresikan segala sesuatu yang tersirat di dalam pikiran dan perasaan penuturnya.
c.       Fungsi adaptasi dan integrasi
alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi social, ketika seseorang berada disuatu tempat yang memiliki perbedaan adat, tatakrama, dan aturan-aturan dari lingkungannya, sehingga bermanfaat dalam menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat.
d.      Alat untuk mengadakan kontrol sosial
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan berlangsung pula secara baik termasuk untuk mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai social yang lebih berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar