makalah perkembangan
intelektual dan bahas
sebetulnya perkembangan adalah hal yang sangat menarik untuk dipelajari,
berikut adalah makalah tektang perkembangan
sebetulnya perkembangan adalah hal yang sangat menarik untuk dipelajari,
berikut adalah makalah tektang perkembangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tingkat perkembangan menggambarkan pertumbuhan
dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia
tertentu.Perkembangan anak yang dicapai merupakan intergrasi aspek pemahaman
nilai nilai agama dan moral,fisik,kognitif,bahasa,dan
sosial-emosional.Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan
dan gizi mengecu pada panduan kartu menuju sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh
kembang anak.
Perkembangan anak berlangsung secara
berkesinambungan yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai pada
suatu tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada
tahap selanjutnya.walaupun setiap anak adalah unik,karena perkembangan anak
berbeda satu sama lain yang dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal,namun demikian ,perkembangan anak tetap mengikuti pola yang umum.Agar
anak mencapai tingkat perkembangan yang optimal,dibutuhkan keterlibatan orang
tua dan orang dewasa untuk memberukan rangsangan yang bersifat menyeluruh dan
terpadu yang meliputi pendidikan, pengasuh, kesehatan, gizi,dan perlindungan
yang di berikan yang di berikan secara konsisten melalui pembiasaan.
Tingkat pencapaian perkembangan pada standar
mutu disusun berdasarkan kelompok usia 2-6 tahun, engan pertimbangan pada
sebaran penyelenggaraan pendidikan usia dini di jaringan islam terpadu
indonesia, banyak melayani pendidikan pada rentang usia tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian dari perkembangan bahasa dan perkembangan
intelektual ?
2.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan
bahasa dan perkembangan intelektual ?
3. Karakteristik
apa saajakah yang dimiliki oleh Perkembangan Intelektual dan Perkembangan
Bahasa ?
4. Apa saja
fungsi yang dimiliki oleh intelektual dan bahasa ?
C. TUJUAN
Adapun penulisan
makalah ini untuk memenuhi tugas “PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”, selain itu juga
untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang perkembangan intelektual dan
perkembangan bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Intelektual dan Perkembangan Bahasa
Perkembangan adalah suatu proses perubahan pada diri individu baik
fisik maupun psikis menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung
secara sistematis progresif, dan berkesinambungan.
1. Pengertian
Perkembangan Intelektual
Menurut English dalam bukunya yang berjudul “A
Comprehensive Dictionary of Psichological and Psychoalitical Terms” istilah
intelec antara lain yaitu :
·
Kekuataan mental dimana manusia dapat berpikir
·
suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk
aktivitas yang berkenaan dengan berpikir ( misalnya menghubungkan, menimbang,
dan memahami)
·
kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir
Jadi istilah inteligensi menurut para ahli diantaranya
menurut Wechler (1958) mermuskaan intelligensi sebagai "keseluruhan
ke-mampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan
mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi bukanlah suatu
yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan
perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.
Para ahli psikologi pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian
tentang perkembangan intelektual atau perkembangan kognitif atau perkembangan
mental anak. Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah hasil penelitian
Jean Piaget. Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dari Swiss. Tingkat perkembangan
intelektual anak oleh Piaget dibedakan atas 4 periode, yaitunya:
Ø
PeriodeSensori-motor
(0 – 1½
tahun).
Sifat-sifat yang tampak pada anak adalah
stimulus sound, anak berinteraksi dengan stimulus dari luar. Lingkungan dan
waktu terbatas, kemudian berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep tentang
benda berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kmampuan untuk meniru. Ada
usaha untuk berpikir. Perubahan yang terlihat antara lain, gerakan tubuhnya
merupakan aksi refleks, merupakan eksperimen dengan lingkungannya.
Ø
Perioderaoperasional
(1½ – 7
tahun)
Sifat-sifat anak adalah, belum sanggup
melakukan operasi mental, belum dapat membedakan antara permainan dengan
kenyataan, atau belum dapat mengembangkan struktur rasional yang cukup, masa
transisi antara struktur sensori motor ke berpikir operasional. Perubahan yang
terlihat pada anak adalah, sifat egosentris baru akan berkembang apabila anak
banyak berinteraksi sosial
Ø
PeriodeOperasional
Konkret (7 – 12 tahun).
Sifat-sifat anak, dapat berpikir konkret karena
daya otak terbatas pada objek melalui pengamatan langsung, dapat mengembangkan
operasi mental seperti menambah dan mengurang, mulai mengembangkan struktur
kognitif berupa ide atau konsep, melakukan operasi logika dengan pola berpikir
masih konkret. Perubahan yang terlihat pada anak: tidak egosentri lagi,
berpikir tentang objek yang berhubungn dengan berat, warna, dan susunan,
melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek, membuat keputusan logis.
Ø
PeriodeOperasional
Formal (12
tahun ke atas).
Sifat-sifat anakyaitumemilikipola berpikir sistematis meliputi
proses yang kompleks, pola berpikir abstrak dengan menggunakan logika
matematika, pengertian tentang konsep waktu dan ruang telah meningkat secara
signifikan. Perubahan yang terlihat: anak telah mengerti tentang pengertian tak
terbatas, alam raya dan angkasa luar.
Tahapan perkembangan intelektual anak selalu mengikuti
urutan tahap-tahap tersebut, mulai dari sensori motor, praoperasional,
operasional konkret, kemudian operasional formal. Irama perkembangan tiap tahap
untuk tiap anak berbeda-beda satu sama lain. Berdasarkan perkembangan
intelektual inilah kemudian umur anak sekolah ditetapkan. Misalnya, anak masuk
TK minimal umur 4 tahun, anak masuk SD minimal 6 tahun.
2. Pengertian
Perkembangan Bahasa
Terdapat perbedaan yang signifikan antara
pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik
yang’diutarakan dalam bentuk lisan. tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak
tubuh, ckspresi wajah pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah bahasa lisan
yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan paling
penting serta paling banyak dipergunakan. Perkembangan bahasa tersebut selalu
meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak.
Tahap perkembangan bahasa berbicara anak secara
umum perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode
Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik
inilah mulai hasrat anak mengucapkan kata kata yang pertama, yang merupakan
saat paling menakjubkan bagi orang tua.
periode Linguistik dapat dibedakan menjadi 3 fase atau tahapan besar
yaitu :
a. Fase satu kata atau Holofrase
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata
untuk menyatakan pikiran yang kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan
atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Misalnya kata duduk, bagi anak dapat
berarti “saya mau duduk” atau yang lainnya, Orang tua baru dapat mengerti dan
memahami apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kita tahu dalam
konteks apa kata tersebut diucapkan, sambil mengamati mimik (raut muka) gerak
serta bahasa tubuh lainnya.
b. Fase
lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekkar
18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri
dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan
predikat, kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata bahasa yang
tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh
empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak
tidak lagi egosentris, dari dan uniuk dirinya sendiri. Mulailah mengadakan
komunikasi dengan orang lain secara lancar.
c. Fase
ketiga adalah fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang
bcrlangsung antara usia 2,5 - 5 tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai
lancar dan berkembang pesat. Anak mulai mampu mengucapkan kata demi kata sesuai
dengan jenisnya, terutama dalam pemakaian kata benda dan kata kerja. Anak telah
mampu mempergunakan kata ganti orang “saya” untuk menyebut dirinya, mampu
mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan berkomunikasi lebih
lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat mengkritik, bertanya, menjawab,
memerintah, memberitahu dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk satu
pembicaraan gaya dewasa.
B. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual dan Bahasa
Faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Faktor
yang mempengaruhi perkembangan intelektual :
Menurut Ngalim Purwanto (1986) factor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelektual antara lain :
a. Faktor
Pembawaan (Genetik)
Banyak teori dan hasil penelitian menyatakan
bahwa kapasitas intelegensi dipengaruhi oleh gen orang tua. Namun, yang
cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan anak tergantung
factor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat
terjadinya “konsepsi” individu. tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang
dengan baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari
lingkungan.
b. Faktor
Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga
ditentukan oleh gizi yang memberikan energi / tenaga bagi anak sehingga dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi
(gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada perkembangan intelegensi
ialah pada fase prenatal (dalam kandungan) hingga usia balita, sedangkan usia
diatas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
c. Faktor
Kematangan
semakin bertambah usia seseorang,
intelektualnya makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti factor kematangan
mempengaruhi struktur intelektual, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan
kualitatif dari fungsi intelektual. Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan
suatu permasalahan yang rumit) dengan baik.
d. Faktor
Pembentukan
Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif
dapat memberikan sumbangan terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya,
orang tua yang menyediakan fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah
anak-anak dan sarana bermain yang memadai, semua ini dapat membentuk anak
menjadi meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi
ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi anak dibanding anak seusianya.
e. Kebebasan
Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada
anak agar intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memiliki kebebasan
untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas dapat merangsang
berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka bebas memilih cara (metode)
tertentu dalam memecahkan persoalan. Hal ini mempunyai sumbangan yang berarti
dalam perkembangan intelektual.
2. Faktor
yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Perkembanganbahasadipengaruhiolehfaktor-faktorkesehatan,
inteligensi, status sosialekonomi, jeniskelamin, danhubungankeluarga.
a. Faktorkesehatan.
Kesehatanmerupakanfaktor
yang sangatmempengaruhiperkembanganbahasaanakterutamapadausiaawalkehidupannya. Apabilapadausiaduatahunpertama,
anakmengalamisakitterus-menerus,
makaanaktersebutcenderungakanmngelamikelambatanataukesulitandalamperkembanganbahasanya.
Olehkarenaitu, untukmemeliharaperkembanganbahasaanaksecara normal, orang
tuaperlumemperhatikankondisikesehatananak.Upaya yang
dapatditempuhadalahdengancaramemberikan ASI, makanan yang bergizi,
memeliharakebersihantubuhanakatausecara regular
memeriksakananakkedokterataupuskesmas.
b. Inteligensi.
Perkembanganbahasaanakdapatdilihatdaritingkatinteligensinya.Anak
yang perkembanganbahasanyacepat, padaumumnyamempunyaiinteligensi normal atau di
atas normal.Namuntidaksemuaanak yang
mengalamikelambatanperkembanganbahasanyapadausiaawal ,dikategorikansebagaianak
yang bodoh
c. Status SosialEkonomiKeluarga.
Beberapastuditentanghubunganantaraperkembanganbahasadengan
status social ekonomikeluargamenunjukanbahwaanak yang
berasaldarikeluargamiskinmengalamikelambatandalamperkembanganbahasanyadibandingkandengananak
yang berasaldarikeluarga yang lebihbaik.Kondisiiniterjadimungkindisebabkanolehperbedaankecerdasanataukesempatanbelajar
(keluargamiskin di dugakurangmemperhatikanperkembanganbahasaanaknya),
ataukedua-duanya (Hetzer&Reindorfdalam E. Hurlock; 1956).
d. JenisKelamin (sex).
Padatahunpertamausiaanaktidakadaperbedaandalamvokalisasiantarapriadenganwanita.
Namunmulaiusiaduatahun, anakwanitamenunjukanperkembangan yang
lebihcepatdarianakpria.
e. Hubungankeluarga.
Hubunganinidimaknaisebagai
proses pengalamanberinteraksidanberkomunikasidenganlingkungankeluarga,
terutamadengan orang tua yang mengajar, melatih,
danmemberikancontohberbahasakepadaanak. Hubungan yang sehatantara orang
tuadananak (penuhperhatiandankasihsayangdari orang tuanya)
memfasilitasiperkembanganbahasaanak, sedangkanhubungan yang tidaksehatmengakibatkananakakanmengalamikesulitanataukelambatandalamperkembanganbahasanya.
C. Karakteristik
Perkembangan Intelektual dan Perkembangan Bahasa
Karakteristik yang dimiliki oleh perkembangan
intelektual dan perkembangan bahasa antara lain :
1. Karakteristik
perkembangan intelektual,
Setiap tahapan memiliki karakteristik
tersendiri sebagai aplikasi kemampuan intelektual individu sesuai dengan tahap
perkembangannya.
a. Karakteristik
tahap sensori-motoris
Perkembangan intelektual pada tahap ini, dibagi
oleh piaget menjadi enam fase, yang terjadi ketika kita baru lahir sampai
berusia 2 tahun. Pada tahap ini,
perkembangan intelektual individu ditandai dengan:
·
Segala tindakannya masih bersifat naluriah
·
Aktivitas pengalaman didasarkan pada pengalaman indra
·
Individu baru dapat melihat dan meresapi pengalaman, namun
belum mampu mengategorikannya
·
Individu mulai belajar mengenai objek-objek konkret
melalui skema-skema sensori-motoris nya.
b. Karakteristik
tahap praoperasional
Pada tahap ini, karakteristik perkembangan
terjadi ketika anak mulai beranjak remaja.
Tahap ini ditandai dengan karakteristik menonjol yakni:
·
Individu telah mengombinasikan dan mentransformasikan
berbagai informasi
·
Individu telah mampu mengemukakan alas an-alasan dalam
menyatakan ide-ide
·
Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam
suatu peristiwa konkret, meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat
·
Cara berpikir individual bersifat egosentris ditandai oleh
tingkah laku berpikir imajinatif, berbahasa egosentris, memiliki aku yang
tinggi, menampakkan dorongan ingin tahu yang tinggi, dan perkembangan bahasa
mulai pesat.
c. Karakteristik
tahap operasional konret
Karakterisrik perkembangan intelektual pada
tahap ini terjadi ketika seorang individu remaja. Tahap operasional komkret ditandai dengan
karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu dipahami sebagaimana tampak saja atau
sebagaimana kenyataan mereka alami. Jadi, cara berpikir individu belum menangkap
yang abstrak meskipun cara berpikirnya sudah tampak simetris dan logis. Dalam memahami konsep, individu sangat
terikat kepada proses mengalami sendiri. Artinya, mudah memahami konsep apabila
pengertian konsep tersebut dapat diamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan
dengan konsep tersebut.
d. Karakteristik
tahap operasional formal
Tahap ini terjadi ketika individu beranjak dewasa. Tahap operasional formal ditandai dengan
karakteristik menonjol sebagai berikut:
·
Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat
menggunakan abstraksi
·
Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek
yang abstrak
·
Individu mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang
bersifat hipotesis
·
Individu bahkan mulai mampu membuat perkiraan
(forecasting) di masa depan
·
Individu mulai mampu untuk menginstropeksi diri
·
Individu mulai mampu membayangkan peranan-peranan yang
akan diperankan sebagai orang dewasa
·
Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan
kepentingan masyarakat di lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat.
2. Karakteristik
perkembangan bahasa
Mengacu pada tahapan perkembangan bahasa,
sesuai dengan tingkatan kronologis yang telah dicapai, karakteristik
perkembangan bahasa remaja telah mencapai tahap kompetensi lengkap. Pada usia
ini, individu diharapkan telah mempelajari semua sarana bahasa dan kemampuan
performansi untuk memahami dan menghasilkan bahasa tertentu dengan baik.
Pengaruh pergaulan teman sebaya terkadang cukup
menonjol, sehingga bahasa anak tersebut menjadi lebih diwarnai pola bahasa
pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya yang kadang-kadang
menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus.
Karakter psikologiskhas remaja seringkali
mendorong remaja untuk memiliki bahasa relative berbeda dan bahkan khas
sampai-sampai orang di kalangan luar remaja sulit memahaminya. Dalam dunia yang
modern sekarang ini, di kota-kota besar telah berkembang pesat bahasa khas yang
dikenal bahasa gaul atau alay.
Keluarga dari lapisan berpendidikan rendah,
akan banyak menggunakan bahasa sembarangan dengan istilah-istilah yang kasar.
Masyarakat terdidik yang pada akan menggunakan istilah-istilah lebih efektif,
dan umumnya berbahasa secara lebih baik dari pada yang kurang pendidikan.
D. Fungsi Intelektual
dan Fungsi Bahasa
Fungsi-fungsi intelektual dan bahasa antara lain :
1. Fungsi
Intelektual
Fungsi
Intelektual Otak, Memori dan Proses Belajar, sebagai berikut :
a. Area Wernicke
Merupakan area pada korteks
cerebri yang disebut juga sebagaiarea intelegensi atau areapengetahuan Semua
pemikiran dan informasidari daerah sensorik yang berbeda-beda dihubungkan
dandipertimbangkan dalam area Wernicke.
b. Area prefrontal
merupakan area pada korteks
cerebri bagian anterior otak yang berfungsi dalam perluasan pikiran.
Memungkinkan seseorang untuk berpikir dengan urutan yang logis,
berkonsentrasiMengucapkan kata-kata yang di dengar
c. Memori
Memori ( ingatan ) adalah
kemampuan untuk mengingat pengalaman yang telah lalu, baik secara sadar, maupun
secara tidak sadar Habituasi dan sensitisasi
·
HabituasiMerupakan bentuk sederhana dari proses belajar, dimana bila suatu
informasi yang masuk berulang ulang dan diterima oleh otak, lama kelamaan
responnya akan semakin berkurang.
·
Sensitisasi Merupakan kebalikan dari proses habituasi. Bila suatu informasi diulang
terus menerus akan memberi respon yang semakin besar.
2. Fungsi
Bahasa
Empat fungsi bahasa yang diuraikan oleh Prof.
Dr. Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul "KOMPOSISI", yaitu
sebagai berikut:
a. Fungsi
informasi
menyampaikan informasi timbal-balik antar
anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
b. Fungsi
ekspresi diri
merupakan alat untuk mengekspresikan segala
sesuatu yang tersirat di dalam pikiran dan perasaan penuturnya.
c. Fungsi
adaptasi dan integrasi
alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi
social, ketika seseorang berada disuatu tempat yang memiliki perbedaan adat,
tatakrama, dan aturan-aturan dari lingkungannya, sehingga bermanfaat dalam
menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat.
d. Alat
untuk mengadakan kontrol sosial
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan
berlangsung pula secara baik termasuk untuk mengembangkan kepribadian dan
nilai-nilai social yang lebih berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar