Minggu, 03 Januari 2016

MAKALAH PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DAN BAHASA ANAK



MAKALAH
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DAN BAHASA ANAK
Untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Pendidikan Peserta Didik
Dosen : Ika Wulandari Utaminingtias, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 5:
1.      Ana Ristiana                     NPM  :  141350007   (Notulen)
2.      Tika Marlena                     NPM :  141350031     ( Pemateri II )
3.      Margareta Eka T.S.            NPM :  141350002   ( Pemateri III)
4.      Ravika Sari                         NPM  :  141350129     ( Pemateri I)
5.      Restu Dian Saputra           NPM  :  141350141      ( Operator)
6.      Anung Indrayani               NPM  :  141350048   ( Moderator)
Prodi                           : S1 PGSD
Semester                      : 2 (Dua)


 














SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
METRO 2015
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena berkat rahmat dan hidah- NYA kelompok kami dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah yaitu “ Perkembangan Peserta Didik”.
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan pembelajaran bagi teman- teman. Seiring berakhirnya makalah ini, maka penyusun mengucapkan terima kasih.







Lampung Timur, 07 April 2015
Tim Penyusun











                                                           

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................           .........................................................................1
1.1  Latar Belakang..........................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3  Tujuan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1  Pengertian Perkembangan Intelektual.....................................................2
2.2  Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembanagn intelektual..............3
2.3  Karaketristik perkembangan intelektual..................................................5
2.4  Pengertian Perkembangan Bahasa ...........................................................7
2.5Karakteristik perkembangan Bahasa Remaja ...........................................7
2.6 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa ...................8
2.7 Pngaruh Kemampuan Berbahasa terhadap Kemampuan Berpikir ...........9
BAB III PENUTUP.................................................................................................10
3.1  Kesimpulan..............................................................................................10
3.2  Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11












iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
      Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan. Orang tua pasti akan bangga jika anaknya bisa tumbuh menjadi anak yang pintar. Untuk bisa menjadikan anak kita pandai, membekali dan membimbing meraka dari usia dini akan sangat membantu. Perlu kita ketahui bahwa perkembangan intelektual anak pada usia dini sangat berpotensi untuk menyerap berbagai macam hal baru. Untuk itu, kita harus membimbing anak kita untuk bisa terus mengembangkan intelektualitasnya dengan berbagai cara.
Perkembangan intelektual anak bisa kita kembangkan dengan music. Memperdengarkan music kalsik pada anak sejak usia dini bahkan dari masa kandungan akan membantu anak mengembangkan kognitifitasnya. Telah banyak ilmuan yang mengadakan penelitian mengenai hal ini dan dari penelitian, music klasik memang bisa merangsang intelektual anak dari usia dini. Selanjutnya, perkembangan kognitif atau intelektual anak juga mengarahkan anak untuk menirukan hal-hal disekitarnya. Oleh karena itu, berperilaku yang baik di depan anak akan membuat anak juga meniru perilaku kita.
      Selain itu, intelektual anak pada usia dini juga sangat kuat untuk menyerap kesenian dan bahasa. Mengajarkan kesenian ada anak dari usia dini akan lebih mudah terserap dari pada saat usia dewasa. Kemudian, mengajarkan anak untuk mempelajari bahasa juga lebih mudah diserap saat usianya masih dini. Melihat kemampuan intelektual anak sangat kuat pada usianya yang masih dini, kita sebagai orang tua harus bisa membimbing dan memfasilitasi mereka untuk terus belajar.
1.2   Rumusan Masalah
Makalah ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Perkembangan Intelektual.
2.      Bagaimana Perkembangan Bahasa.
1.3   Tujuan
Makalah ini mempunyai tujuan penulisan sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui perkembangan intelektual.
2.      Untuk mengetahui perkembangan bahasa.

1
BAB  II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian perkembangan intelektual
Menurut English dalam bukunya “ A Comprehensive Dictionary of Psychological and Psychoanalitical terms”, istilah intellect berarti antara lain : (1) kekuatan mental di mana manusia dapat berpikir ; (2) suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenana dengan berpikir ( misalnya menghubungkan, menimbang, dan mahasiswa ) ; dan (3) kecakapan, terutama kecakapan yang tertinggi untuk berpikir, ( bandingkan dengan intelligence. Intelligence = intellect). dan istilah intelek menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan / atau bertindak.Para ahli psikologi pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian tentang perkembangan intelektual atau perkembangan kognitif atau perkembangan mental anak. Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah hasil penelitian Jean Piaget. Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dari Swiss. Tingkat perkembangan intelektual anak oleh Piaget dibedakan atas 4 periode, yaitunya:
a.       PeriodeSensori-motor (0 – tahun).
Sifat-sifat yang tampak pada anak adalah stimulus sound, anak berinteraksi dengan stimulus dari luar. Lingkungan dan waktu terbatas, kemudian berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep tentang benda berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kmampuan untuk meniru. Ada usaha untuk berpikir. Perubahan yang terlihat antara lain, gerakan tubuhnya merupakan aksi refleks, merupakan eksperimen dengan lingkungannya.

b.      Perioderaoperasional ( – 7 tahun)
Sifat-sifat anak adalah, belum sanggup melakukan operasi mental, belum dapat membedakan antara permainan dengan kenyataan, atau belum dapat mengembangkan struktur rasional yang cukup.
masa transisi antara struktur sensori motor ke berpikir operasional. Perubahan yang terlihat pada anak adalah, sifat egosentris baru akan berkembang apabila anak banyak berinteraksi sosial





2
c.       PeriodeOperasional Konkret (7 – 12 tahun).
Sifat-sifat anak, dapat berpikir konkret karena daya otak terbatas pada objek melalui pengamatan langsung, dapat mengembangkan operasi mental seperti menambah dan mengurang, mulai mengembangkan struktur kognitif berupa ide atau konsep, melakukan operasi logika dengan pola berpikir masih konkret. Perubahan yang terlihat pada anak: tidak egosentri lagi, berpikir tentang objek yang berhubungn dengan berat, warna, dan susunan, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek, membuat keputusan logis.

d.      PeriodeOperasional Formal (12 tahun ke atas).
Sifat-sifat anakyaitumemilikipola berpikir sistematis meliputi proses yang kompleks, pola berpikir abstrak dengan menggunakan logika matematika, pengertian tentang konsep waktu dan ruang telah meningkat secara signifikan. Perubahan yang terlihat: anak telah mengerti tentang pengertian tak terbatas, alam raya dan angkasa luar.
Tahapan perkembangan intelektual anak selalu mengikuti urutan tahap-tahap tersebut, mulai dari sensori motor, praoperasional, operasional konkret, kemudian operasional formal. Irama perkembangan tiap tahap untuk tiap anak berbeda-beda satu sama lain. Berdasarkan perkembangan intelektual inilah kemudian umur anak sekolah ditetapkan. Misalnya, anak masuk TK minimal umur 4 tahun, anak masuk SD minimal 6 tahun.

2.2   Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembanagn intelektual
1.      Faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual :
Menurut Ngalim Purwanto (1986) factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual antara lain :
a.       Faktor Pembawaan (Genetik)
Banyak teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitas intelegensi dipengaruhi oleh gen orang tua.
Namun, yang cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan anak tergantung factor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat terjadinya “konsepsi” individu. tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari lingkungan.






3
b.      Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh gizi yang memberikan energi / tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebutuhan akan makanan bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada perkembangan intelegensi ialah pada fase prenatal (dalam kandungan) hingga usia balita, sedangkan usia diatas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.

c.       Faktor Kematangan
semakin bertambah usia seseorang, intelektualnya makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti factor kematangan mempengaruhi struktur intelektual, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan kualitatif dari fungsi intelektual. Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan suatu permasalahan yang rumit) dengan baik.

d.      Faktor Pembentukan
Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain yang memadai, semua ini dapat membentuk anak menjadi meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya, pada gilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi anak dibanding anak seusianya.

e.       Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak agar intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memiliki kebebasan untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas dapat merangsang berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka bebas memilih cara (metode) tertentu dalam memecahkan persoalan. Hal ini mempunyai sumbangan yang berarti dalam perkembangan intelektual.
Dan sedangakan menurut Andi Mappiare ( 1982 : 80) hal – hal yamg mempengaruhi perkembanganintelek itu antara lain :
1.    Bertambahnya informasi yang disimpan ( dalam otak) seseorang sehingga ia mampu
berpikir reflektif.
2.    Banyaknya pengalaman dan latihan- latihan memecahkan masalah sehingga seseorang
dapat berpikir proporsional.




4
3.    Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan kebenarian seseorang dalam menyusun hipotesis- hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keselurahan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.

2.3   Karaketristik perkembangan intelektual
Setiap tahapan memiliki karakteristik tersendiri sebagai aplikasi kemampuan intelektual individu sesuai dengan tahap perkembangannya.
a.       Karakteristik tahap sensori-motoris
Perkembangan intelektual pada tahap ini, dibagi oleh piaget menjadi enam fase, yang terjadi ketika kita baru lahir sampai berusia 2 tahun.  Pada tahap ini, perkembangan intelektual individu ditandai dengan:
1.               Segala tindakannya masih bersifat naluriah
2.             Aktivitas pengalaman didasarkan pada pengalaman indra
3.               Individu baru dapat melihat dan meresapi pengalaman, namun belum
mampu mengategorikannya
4.              Individu mulai belajar mengenai objek-objek konkret melalui skema-skema
sensori-motoris nya.

b.      Karakteristik tahap praoperasional
Pada tahap ini, karakteristik perkembangan terjadi ketika anak mulai beranjak remaja.  Tahap ini ditandai dengan karakteristik menonjol yakni:
1.               Individu telah mengombinasikan dan mentransformasikan berbagai
informasi
2.               Individu telah mampu mengemukakan alas an-alasan dalam menyatakan
 ide-ide
3.              Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu
peristiwa konkret, meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat
4.               Cara berpikir individual bersifat egosentris ditandai oleh tingkah laku
berpikir imajinatif, berbahasa egosentris, memiliki aku yang tinggi,
menampakkan dorongan ingin tahu yang tinggi, dan perkembangan bahasa
mulai pesat.

5
c.       Karakteristik tahap operasional konret
Karakterisrik perkembangan intelektual pada tahap ini terjadi ketika seorang individu remaja.  Tahap operasional komkret ditandai dengan karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu dipahami sebagaimana tampak saja atau sebagaimana kenyataan mereka alami.  Jadi, cara berpikir individu belum menangkap yang abstrak meskipun cara berpikirnya sudah tampak simetris dan logis.  Dalam memahami konsep, individu sangat terikat kepada proses mengalami sendiri. Artinya, mudah memahami konsep apabila pengertian konsep tersebut dapat diamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebut.

d.      Karakteristik tahap operasional formal
Tahap ini terjadi ketika individu beranjak dewasa.  Tahap operasional formal ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai berikut:
1.               Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan
abstraksi
2.              Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak
3.               Individu mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat
hipotesis
4.              Individu bahkan mulai mampu membuat perkiraan (forecasting) di masa
depan
5.              Individu mulai mampu untuk menginstropeksi diri
6.              Individu mulai mampu membayangkan peranan-peranan yang akan
diperankan sebagai orang dewasa
7.              Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan
masyarakat di lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat.








6

2.4   Pengertian Perkembangan Bahasa
Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Oleh karena itu, peggunaan bahasa menjadi efekti sejak seorang individu berkomunikasi dengan orang lain. Perkembnagan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor intelek/ kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi, tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sedehana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sederhana menuju ke bahasa yang kompleks. Perkembanagn bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupkan hasil belajardari lingkungan. Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia 6-7 tahun, di saat anak mulai bersekolah.
Jadi perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda- tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan di pahami orang lain.

2.5   Karakteristik perkembangan Bahasa Remaja
Bahas remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Remaja telah banyak belajar dari lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat, dan khususnya pergaulan teman sebaya dan lingkungab sekolah.
Perkembangan bahasa remaja diperkaya oleh lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Pebentukkan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa. Di dalam masyarakar luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah.  Di lembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah- kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memeperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perekembangan sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa.

7
Pengaruh lingkungan  yang berbeda antara keluarga, masyarakat, dan sekolah dalam perkembanagan bahasa akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Keluarga dari masyarakat masyarakat lapisan rendah  akan sering menggunakan bahasa pasar/ sembarangandan sedangkan masyarakat terdidik yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, akan menguasai istilah – istilah lebih efektif dan juga berbahasa yang lebih baik.

2.6   Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
a.      Umur Anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakain sempurnanya pertumbuhan prgan bicra, kerja otot- otot untuk melakukan gerakan- gerakan dan isyarat.

b.      Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perekembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan di lingkungan pedesaaan.

c.       Kecerdasan Anak
Untuk meniru lingkungan tentang bunyi, atau suara , gerakan dan mengenal tanda- tanda memerlukan kemam[uan motorik yang baik. Ketepatan meniru , memproduksi perbendaan kata- kata yang diingat, kemampuan menyususn kalimat dengan baik, dan memahami atau menangkap suatu pernyataan pihak lain , amat di pengaruhi oleh kerja pikir atau kecedasan seorang anak.





8
d.      Status sosial Ekonomi keluarga
Keluarga yang bersatatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak- anak dan anggota keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak- anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga berstatus sosial rendah. Hal ini akan lebih tampak perbedaan perkembangan bahasa anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdididk. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perekembangan bahasa.

e.       Kondisi Anak
Kondisis anak yaitu kondisis kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu , tuli atau gagap akan mengganggu perekembangan berkomunikasi dan tentu saja akan menggangu perkembanagan dalam berbahasa.

2.7   Pngaruh Kemampuan Berbahasa terhadap Kemampuan Berpikir
Kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya, kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemempuan berpikir.seseorang yang rendah kemempuan berpikirnya akan megalami kesulitan dlam menyusun kalimat yang baik , logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi. Dan ketidak tepatan menangkap arti bahsa akan mengakibatkan ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut proses berpikir menjadi tidak tepat. Ketidaktepatan ini diakibatkan kekurang mampuan dalam berbahsa.








9


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan kemempuan berpikir. Kemempuan berpikir berpengaruh terhadap tingkah laku. Seseorang yang berkemempuan tinggi akan cekatan dan cepat dalam bertindak, hal ini akan berakibat pada pembentukan jsikap mandiri. Sebaliknya seseorang yang berkemempuan berpikir kurang akn lebih bersikap tergantung. bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Sedangkan bahasa berperan penting dalam kehidupan berperan pentiing dalam kehidupan bermasyarakat. Perkembangan bahasa di pengaruhi oleh banyak faktor antara lain usia anak, kondisi keluarga, tingkat kecedasan, status sosial ekonomi keluarga dan kondisi fisik anak terutama dari kesehatannya.

3.2  Saran
Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.








10


DAFTAR PUSTAKA

Suranto,(2008).Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:Rineka Cipta






























11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar