MAKALAH
PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL DAN BAHASA ANAK
Untuk memenuhi syarat
Mata Kuliah Pendidikan Peserta Didik
Dosen : Ika Wulandari
Utaminingtias, M.Pd.
Disusun
oleh kelompok 5:
1. Ana
Ristiana NPM :
141350007 (Notulen)
2. Tika
Marlena NPM : 141350031 (
Pemateri II )
3. Margareta
Eka T.S. NPM : 141350002 ( Pemateri III)
4. Ravika
Sari NPM :
141350129 ( Pemateri I)
5. Restu
Dian Saputra NPM :
141350141 ( Operator)
6. Anung
Indrayani NPM : 141350048 (
Moderator)
Prodi : S1 PGSD
Semester
:
2 (Dua)
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
METRO
2015
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karena berkat rahmat dan hidah- NYA
kelompok kami dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah yaitu “
Perkembangan Peserta Didik”.
Penyusun menyadari dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kekurangan untuk itu penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.
Penyusun berharap
kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca dan
mudah-mudahan makalah ini dijadikan pembelajaran bagi
teman- teman. Seiring berakhirnya makalah ini, maka penyusun mengucapkan terima
kasih.
Lampung
Timur, 07 April 2015
Tim
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Judul...........................................................................................................i
Kata
Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar
Isi...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................. .........................................................................1
1.1 Latar
Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan
Masalah.........................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Pengertian Perkembangan
Intelektual.....................................................2
2.3 Karaketristik perkembangan intelektual..................................................5
2.4 Pengertian
Perkembangan Bahasa ...........................................................7
2.5Karakteristik
perkembangan Bahasa Remaja ...........................................7
2.6 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Bahasa ...................8
2.7 Pngaruh Kemampuan Berbahasa terhadap
Kemampuan Berpikir ...........9
BAB III
PENUTUP.................................................................................................10
3.1
Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................11
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan
anak sangat penting untuk diperhatikan. Orang tua pasti akan bangga jika
anaknya bisa tumbuh menjadi anak yang pintar. Untuk bisa menjadikan anak kita
pandai, membekali dan membimbing meraka dari usia dini akan sangat membantu.
Perlu kita ketahui bahwa perkembangan intelektual anak pada usia dini sangat
berpotensi untuk menyerap berbagai macam hal baru. Untuk itu, kita harus
membimbing anak kita untuk bisa terus mengembangkan intelektualitasnya dengan
berbagai cara.
Perkembangan intelektual anak bisa
kita kembangkan dengan music. Memperdengarkan music kalsik pada anak sejak usia
dini bahkan dari masa kandungan akan membantu anak mengembangkan
kognitifitasnya. Telah banyak ilmuan yang mengadakan penelitian mengenai hal
ini dan dari penelitian, music klasik memang bisa merangsang intelektual anak
dari usia dini. Selanjutnya, perkembangan kognitif atau intelektual anak juga
mengarahkan anak untuk menirukan hal-hal disekitarnya. Oleh karena itu,
berperilaku yang baik di depan anak akan membuat anak juga meniru perilaku
kita.
Selain
itu, intelektual anak pada usia dini juga sangat kuat untuk menyerap kesenian
dan bahasa. Mengajarkan kesenian ada anak dari usia dini akan lebih mudah terserap
dari pada saat usia dewasa. Kemudian, mengajarkan anak untuk mempelajari bahasa
juga lebih mudah diserap saat usianya masih dini. Melihat kemampuan intelektual
anak sangat kuat pada usianya yang masih dini, kita sebagai orang tua harus
bisa membimbing dan memfasilitasi mereka untuk terus belajar.
1.2
Rumusan
Masalah
Makalah ini mempunyai
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
Perkembangan Intelektual.
2.
Bagaimana Perkembangan
Bahasa.
1.3 Tujuan
Makalah
ini mempunyai tujuan penulisan sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
perkembangan intelektual.
2.
Untuk mengetahui
perkembangan bahasa.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
perkembangan intelektual
Menurut English dalam
bukunya “ A Comprehensive Dictionary of Psychological and Psychoanalitical
terms”, istilah intellect berarti antara lain : (1) kekuatan mental di mana
manusia dapat berpikir ; (2) suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama
untuk aktivitas yang berkenana dengan berpikir ( misalnya menghubungkan,
menimbang, dan mahasiswa ) ; dan (3) kecakapan, terutama kecakapan yang
tertinggi untuk berpikir, ( bandingkan dengan intelligence. Intelligence =
intellect). dan istilah intelek menggambarkan kemampuan seseorang dalam
berpikir dan / atau bertindak.Para
ahli psikologi pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian tentang
perkembangan intelektual atau perkembangan kognitif atau perkembangan mental
anak. Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah hasil penelitian Jean
Piaget. Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dari Swiss. Tingkat perkembangan
intelektual anak oleh Piaget dibedakan atas 4 periode, yaitunya:
a.
PeriodeSensori-motor
(0 – 1½
tahun).
Sifat-sifat yang tampak pada anak adalah stimulus
sound, anak berinteraksi dengan stimulus dari luar. Lingkungan dan waktu
terbatas, kemudian berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep tentang benda
berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kmampuan untuk meniru. Ada usaha
untuk berpikir. Perubahan yang terlihat antara lain, gerakan tubuhnya merupakan
aksi refleks, merupakan eksperimen dengan lingkungannya.
b.
Perioderaoperasional
(1½
– 7 tahun)
Sifat-sifat anak adalah, belum sanggup melakukan
operasi mental, belum dapat membedakan antara permainan dengan kenyataan, atau
belum dapat mengembangkan struktur rasional yang cukup.
masa
transisi antara struktur sensori motor ke berpikir operasional. Perubahan yang
terlihat pada anak adalah, sifat egosentris baru akan berkembang apabila anak
banyak berinteraksi sosial
2
c.
PeriodeOperasional
Konkret (7 – 12
tahun).
Sifat-sifat anak, dapat berpikir konkret karena daya
otak terbatas pada objek melalui pengamatan langsung, dapat mengembangkan
operasi mental seperti menambah dan mengurang, mulai mengembangkan struktur kognitif
berupa ide atau konsep, melakukan operasi logika dengan pola berpikir masih
konkret. Perubahan yang terlihat pada anak: tidak egosentri lagi, berpikir
tentang objek yang berhubungn dengan berat, warna, dan susunan, melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan objek, membuat keputusan logis.
d.
PeriodeOperasional
Formal (12
tahun ke atas).
Sifat-sifat anakyaitumemilikipola berpikir sistematis
meliputi proses yang kompleks, pola berpikir abstrak dengan menggunakan logika
matematika, pengertian tentang konsep waktu dan ruang telah meningkat secara
signifikan. Perubahan yang terlihat: anak telah mengerti tentang pengertian tak
terbatas, alam raya dan angkasa luar.
Tahapan
perkembangan intelektual anak selalu mengikuti urutan tahap-tahap tersebut,
mulai dari sensori motor, praoperasional, operasional konkret, kemudian
operasional formal. Irama perkembangan tiap tahap untuk tiap anak berbeda-beda
satu sama lain. Berdasarkan perkembangan intelektual inilah kemudian umur anak
sekolah ditetapkan. Misalnya, anak masuk TK minimal umur 4 tahun, anak masuk SD
minimal 6 tahun.
2.2
Faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembanagn intelektual
1.
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelektual :
Menurut
Ngalim Purwanto (1986) factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual
antara lain :
a.
Faktor Pembawaan (Genetik)
Banyak teori dan hasil penelitian
menyatakan bahwa kapasitas intelegensi dipengaruhi oleh gen orang tua.
Namun,
yang cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan anak tergantung
factor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat
terjadinya “konsepsi” individu. tetapi potensi tersebut tidak dapat berkembang
dengan baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari
lingkungan.
3
b.
Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi
intelektual juga ditentukan oleh gizi yang memberikan energi / tenaga bagi anak
sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebutuhan akan makanan
bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada
perkembangan intelegensi ialah pada fase prenatal (dalam kandungan) hingga usia
balita, sedangkan usia diatas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan lagi.
c.
Faktor Kematangan
semakin bertambah usia seseorang,
intelektualnya makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti factor kematangan
mempengaruhi struktur intelektual, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan
kualitatif dari fungsi intelektual. Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan
suatu permasalahan yang rumit) dengan baik.
d.
Faktor Pembentukan
Pendidikan dan latihan yang
bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan terhadap fungsi intelektual
seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan fasilitas sarana seperti bahan
bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain yang memadai, semua ini dapat
membentuk anak menjadi meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya, pada
gilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan intelegensi anak
dibanding anak seusianya.
e.
Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu dikembangkan
pada anak agar intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memiliki
kebebasan untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas dapat
merangsang berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka bebas memilih cara
(metode) tertentu dalam memecahkan persoalan. Hal ini mempunyai sumbangan yang
berarti dalam perkembangan intelektual.
Dan sedangakan menurut Andi
Mappiare ( 1982 : 80) hal – hal yamg mempengaruhi perkembanganintelek itu
antara lain :
1.
Bertambahnya
informasi yang disimpan ( dalam otak) seseorang sehingga ia mampu
berpikir reflektif.
2.
Banyaknya
pengalaman dan latihan- latihan memecahkan masalah sehingga seseorang
dapat berpikir proporsional.
4
3.
Adanya
kebebasan berpikir, menimbulkan kebenarian seseorang dalam menyusun hipotesis-
hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keselurahan, dan
menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru
dan benar.
2.3
Karaketristik
perkembangan intelektual
Setiap
tahapan memiliki karakteristik tersendiri sebagai aplikasi kemampuan
intelektual individu sesuai dengan tahap perkembangannya.
a.
Karakteristik tahap sensori-motoris
Perkembangan
intelektual pada tahap ini, dibagi oleh piaget menjadi enam fase, yang terjadi
ketika kita baru lahir sampai berusia 2 tahun.
Pada tahap ini, perkembangan intelektual individu ditandai dengan:
1.
Segala
tindakannya masih bersifat naluriah
2. Aktivitas
pengalaman didasarkan pada pengalaman indra
3.
Individu
baru dapat melihat dan meresapi pengalaman, namun belum
mampu mengategorikannya
4. Individu
mulai belajar mengenai objek-objek konkret melalui skema-skema
sensori-motoris nya.
b.
Karakteristik tahap praoperasional
Pada
tahap ini, karakteristik perkembangan terjadi ketika anak mulai beranjak
remaja. Tahap ini ditandai dengan
karakteristik menonjol yakni:
1.
Individu
telah mengombinasikan dan mentransformasikan berbagai
informasi
2.
Individu
telah mampu mengemukakan alas an-alasan dalam menyatakan
ide-ide
3. Individu
telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu
peristiwa konkret,
meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat
4.
Cara berpikir individual bersifat egosentris
ditandai oleh tingkah laku
berpikir imajinatif,
berbahasa egosentris, memiliki aku yang tinggi,
menampakkan dorongan
ingin tahu yang tinggi, dan perkembangan bahasa
mulai pesat.
5
c.
Karakteristik tahap operasional konret
Karakterisrik
perkembangan intelektual pada tahap ini terjadi ketika seorang individu
remaja. Tahap operasional komkret
ditandai dengan karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu dipahami
sebagaimana tampak saja atau sebagaimana kenyataan mereka alami. Jadi, cara berpikir individu belum menangkap
yang abstrak meskipun cara berpikirnya sudah tampak simetris dan logis. Dalam memahami konsep, individu sangat
terikat kepada proses mengalami sendiri. Artinya, mudah memahami konsep apabila
pengertian konsep tersebut dapat diamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan
dengan konsep tersebut.
d.
Karakteristik tahap operasional formal
Tahap
ini terjadi ketika individu beranjak dewasa.
Tahap operasional formal ditandai dengan karakteristik menonjol sebagai
berikut:
1.
Individu
dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan
abstraksi
2. Individu
mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak
3.
Individu
mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat
hipotesis
4. Individu
bahkan mulai mampu membuat perkiraan (forecasting) di masa
depan
5. Individu
mulai mampu untuk menginstropeksi diri
6. Individu
mulai mampu membayangkan peranan-peranan yang akan
diperankan sebagai
orang dewasa
7. Individu
mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan
masyarakat di
lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat.
6
2.4
Pengertian
Perkembangan Bahasa
Sesuai
dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Oleh karena
itu, peggunaan bahasa menjadi efekti sejak seorang individu berkomunikasi
dengan orang lain. Perkembnagan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif,
yang berarti faktor intelek/ kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kemampuan berbahasa. Bayi, tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih
sangat sedehana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu
memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang sederhana
menuju ke bahasa yang kompleks. Perkembanagn bahasa dipengaruhi oleh
lingkungan, karena bahasa pada dasarnya merupkan hasil belajardari lingkungan.
Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia 6-7 tahun, di
saat anak mulai bersekolah.
Jadi
perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat
berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun
menggunakan tanda- tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di
sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan di pahami orang
lain.
2.5
Karakteristik
perkembangan Bahasa Remaja
Bahas
remaja adalah bahasa yang telah berkembang. Remaja telah banyak belajar dari
lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat, dan
khususnya pergaulan teman sebaya dan lingkungab sekolah.
Perkembangan
bahasa remaja diperkaya oleh lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal.
Pebentukkan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat
sekitar akan memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa. Di dalam masyarakar
luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah. Di lembaga pendidikan diberikan rangsangan yang
terarah sesuai dengan kaidah- kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan
memeperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga
secara berencana merekayasa perekembangan sistem budaya, termasuk perilaku
berbahasa.
7
Pengaruh
lingkungan yang berbeda antara keluarga,
masyarakat, dan sekolah dalam perkembanagan bahasa akan menyebabkan perbedaan
antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Keluarga dari masyarakat
masyarakat lapisan rendah akan sering
menggunakan bahasa pasar/ sembarangandan sedangkan masyarakat terdidik yang
pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, akan menguasai istilah –
istilah lebih efektif dan juga berbahasa yang lebih baik.
2.6
Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
a.
Umur
Anak
Manusia
bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalaman,
dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan
pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik akan ikut mempengaruhi
sehubungan semakain sempurnanya pertumbuhan prgan bicra, kerja otot- otot untuk
melakukan gerakan- gerakan dan isyarat.
b.
Kondisi
Lingkungan
Lingkungan
tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam
berbahasa. Perekembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan di
lingkungan pedesaaan.
c.
Kecerdasan
Anak
Untuk
meniru lingkungan tentang bunyi, atau suara , gerakan dan mengenal tanda- tanda
memerlukan kemam[uan motorik yang baik. Ketepatan meniru , memproduksi
perbendaan kata- kata yang diingat, kemampuan menyususn kalimat dengan baik,
dan memahami atau menangkap suatu pernyataan pihak lain , amat di pengaruhi
oleh kerja pikir atau kecedasan seorang anak.
8
d.
Status
sosial Ekonomi keluarga
Keluarga
yang bersatatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang baik
bagi perkembangan bahasa anak- anak dan anggota keluarganya. Rangsangan untuk
dapat ditiru oleh anak- anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial tinggi
berbeda dengan keluarga berstatus sosial rendah. Hal ini akan lebih tampak
perbedaan perkembangan bahasa anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan
tidak terdididk. Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap
perekembangan bahasa.
e.
Kondisi
Anak
Kondisis
anak yaitu kondisis kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu
kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu , tuli atau gagap akan mengganggu
perekembangan berkomunikasi dan tentu saja akan menggangu perkembanagan dalam
berbahasa.
2.7
Pngaruh
Kemampuan Berbahasa terhadap Kemampuan Berpikir
Kemampuan berpikir
berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya, kemampuan berbahasa
berpengaruh terhadap kemempuan berpikir.seseorang yang rendah kemempuan
berpikirnya akan megalami kesulitan dlam menyusun kalimat yang baik , logis dan
sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi. Dan ketidak tepatan
menangkap arti bahsa akan mengakibatkan ketidaktepatan dan kekaburan persepsi
yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut proses berpikir menjadi tidak tepat.
Ketidaktepatan ini diakibatkan kekurang mampuan dalam berbahsa.
9
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Intelek
adalah kecakapan mental, yang menggambarkan kemempuan berpikir. Kemempuan
berpikir berpengaruh terhadap tingkah laku. Seseorang yang berkemempuan tinggi
akan cekatan dan cepat dalam bertindak, hal ini akan berakibat pada pembentukan
jsikap mandiri. Sebaliknya seseorang yang berkemempuan berpikir kurang akn
lebih bersikap tergantung. bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Sedangkan
bahasa berperan penting dalam kehidupan berperan pentiing dalam kehidupan
bermasyarakat. Perkembangan bahasa di pengaruhi oleh banyak faktor antara lain
usia anak, kondisi keluarga, tingkat kecedasan, status sosial ekonomi keluarga
dan kondisi fisik anak terutama dari kesehatannya.
3.2
Saran
Penulis
menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang
adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik
membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
10
DAFTAR
PUSTAKA
Suranto,(2008).Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:Rineka
Cipta
11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar