MAKALAH
MAKLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Untuk memenuhi Syarat Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu : Ika Wulandari,
M.Pd
Disusun oleh kelompok 3 :
1. Tika Marlena NPM (141350015 )
2.
Margareta Eka Tri Susanti NPM
(141350002)
3. Ni Made
Yuniarsih NPM (141350037)
4. Ni Made Yulia Safitri NPM (141350012)
5. Nurul Wadikah NPM
(141350016)
6. Sang Ayu Made Nopriani NPM (141350011)
7. Anung Indrayani NPM
(141350048)
Prodi : PGSD
Semester : III ( Tiga )
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
METRO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan
tentang “Makhluk Huidup dan Lingkungannya” tepat pada waktunya.
Makalah
ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca
dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang
saya miliki cukup terbatas.Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih.
Lampung Timur, 25 November 2015
Tim
penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR…………..................................................................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………........iii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.
Latar
Belakang..........................................................................1
1.2.
Rumusan
Masalah....................................................................1
1.3.
Tujuan......................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN ..........................................................................................2
2.1. Lingkungan Hidup
.....................................................................2
a. Pengertian dan Organisasi Lingkungan
Hidup....................2
b. Hubungan antar MH.............................................................5
c. Hubungan MH dengan Lingkungannya...............................6
d. Upaya Pelestarian Lngkungan
Hidup.................................10
2.2. Ekosistem...................................................................................13
a. Pengertian Ekosistem..........................................................13
b. Komponen-komponen dalam
Ekosistem............................14
c. Pola Makan dalam Ekosistem.............................................15
d. Jenis-jenis dan faktor yang
mempengaruhi Ekosistem.......16
2.3. Jenis Makanan dan Daur Hidup.................................................17
a. Jenis
Makanan.....................................................................17
b. Daur Hidup
Hewan.............................................................18
BAB III
PENUTUP
..................................................................................................23
A.
Kesimpulan................................................................................23
B.
Saran..........................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................24
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makhluk hidup adalah
makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang
biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup
sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di
antara makhluk hidup tersebut. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik
yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya,
mineral, serta flora fauna yang tumbuh di atas tanag maupun di dalam lautan,
dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Makhluk hidup dan
lingkungan sangat erat kaitannya. Semua makhluk menjalani hidup dan semua
kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan
kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan.
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana
Lingkungan Hidup ?
b.
Apa pengertian Ekosistem?
c. Bagaimana Jenis Makanan dan Daur Hidup Hewan?
1.3. Tujuan
a.
Untuk mengetahui tentang Lingkungan
Hidup
b. Untuk mengetahui dan memahami pengertian
Ekosistem
c.
Mengetahui bagaimana jenis makanan
dan Daur hidup Hewan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Lingkungan hidup
A.
Pengertian Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya yang melansukkan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur- unsur lingkungan hidup dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.
Unsur hayati (biotik)
Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan
hayatinya didominasi
oleh
tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati
yang
dominan adalah teman-teman atau manusia.
b.
Unsur sosial budaya
Unsur
sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem
nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
c.
Unsur fisik (abiotik)
Undur
fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda- benda
tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan
lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap
kehidupan di bumi. Bayakan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di maka bumi
atau udara yang dipenuhi asap ? tentu saja kehidupan di muka bumi
2
tidaka
akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan,
banyak
hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai
penyakit, dan lain-lain.
B.
Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup
yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar
dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan
dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan
baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem
– biosfer
a.
Individu
Individu
adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan
sehari-hari, akan ditemukan
berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan
individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari
lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa
individu selalu bersifat tunggal.
Contoh : seorang manusia, seekor
tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain- lain.
b.
Populasi
Populasi adalah
kumpulan makhluk hidup sejenis yang
tinggal di suatu tempat. Yang
dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan
dapat mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan. Contoh :
pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.
c.
Komunitas
Komunitas adalah
kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi yang
hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh
saling ketergantungan anggota-anggotanya.
3
Para ahli
ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai
komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di
Tangkuban Perahu.
Komunitas tersusun dari dua atau lebih
populasi. Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a.
Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk
hidup yang hidup di
perairan, seperti parit, kolam,
sungai, danau, dan laut.
b.
Komunitas terestrial (komunitas darat)
yaitu kelompok makhluk hidup
yang hidup di daratan seperti di
hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.
Contoh komunitas laut
yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita,
populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi,
populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
Contoh komunitas hutan yang terdiri dari
populasi pohon pinus, populasi alang- alang, populasi pohon cemara, populasi
harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
c. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk
hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup
yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan, dan
tumbuhan. Ekosistem juga ditempati oleh
benda mati yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban,
sinar matahari, dan mineral.
Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan
sendirinya (secara alami). Contoh : danau, sungai, padang rumput, padang pasir,
dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja
dibuat. Contoh : sawah, ladang, kolam, dan akuarium.
d. Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang
meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya
kehidupan disebut biosfer.
4
Dapat disimpulkan biosfer adalah
permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua
kehidupannya.
Contoh
: bumi tempat tinggal kita.
C. Hubungan Antar Mahluk Hidup
Hubungan khusus antar
makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
a. Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesie mahluk
hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat
berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak
dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak
diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.
Contoh :
1.
Simbiosis antara kerbau dengan burung
jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa serangga- serangga kecil yang
menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan dengan hilangnya
serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
2.
Simbiosis antara lebah dengan
bunga. Lebah mengambil nektar dari
bunga sebagai
makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya
penyerbukan.
b.Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme
adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak
dan merugikan pihak lain.
Contoh :
1. Tanaman
benalu yang menempel pada pohon lain.
Benalu yang
menempel pada tanaman inang akan
menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan
mati karena makanannya diserap oleh benalu.
5
2. Kutu
yang hidup pada tubuh hewan. Kutu yang
hidup di tubuh hewan
mendapatkan makanan dengan menyedot
darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa gatal karena ada
kutu di tubuhnya.
c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme
adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan
pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh :
1. Simbiosis
antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya.
Anggrek
membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
2. Simbiosis
antara ikan remora dengan ikan paus. Ikan remora berada
dekat tubuh ikan paus agar
memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak
merasa dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil
semua makanannya.
D.
Hubungan
Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Dalam suatu ekosistem,
terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai, sedangkan
komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
Keberadaan komponen-komponen tersebut
dikontrol secara alami oleh alam sehingga terjadi suatu keadaan yang disebut
keseimbangan ekosistem. Keseimbangan
ekosistem ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan. Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia
telah mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.
a. Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan
kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
6
kekayaan alam yang
berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun
abiotik yang kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia
menciptakan peralatan berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk
dapat menghasilkan produk yang berlimpah dalam waktu yang singkat.
Namun dalam kenyataannya,
kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini disebabkan karena
adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap lingkungan dapat
mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk
mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran
sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan yang menyebabkan
timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi,
maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan
aktifitas manusia serta organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran
dikelompokkan menjadi :
1. Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau
bahan atau kondisi dalam air yang menurunkan kualitas sesuai dengan standar
peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang tidak sesuai lagi digunakan untuk
air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan mandi.
Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah tangga,
sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida,
serta tumpahan minyak.
2. Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk
satu atau lebih bahan kimia dalam konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi
fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan
atau materi lainnya.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran
air dan udara.
7
Air permukaan yang tercemar dapat masuk ke dalam tanah
dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan pencemar yang terdapat di udara
bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran tanah
dapat disebabkan oleh sampah .
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk
kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat
Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana
alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak
rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-
porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala Richteryang
meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
Peristiwa alam lainnya yang berdampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
1. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma
di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung
berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa :
a. Hujan
abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
b. Lava
panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
c. Awan
panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
d. Gas
yang mengandung racun
Material
padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain- lain.
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa
disebabkan karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung
berapi), tyerjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar
8
samudra.Manusia
dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksi kan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa
lebih
dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi
beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya
:
a. Beberapa
bangunan roboh
b. Tanah
di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
c. Tanah
longsor akibat goncangan
d. Gempa
yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami
(gelombang
pusat)
3. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan
yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara
ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan
bagi negara-negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang
biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si
kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana
musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal
ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya
gejala pemanasan global.
Bahaya
angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan
atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan
kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
1. Merobohkan
bangunan
2. Rusaknya
areal pertanian dan perkebunan
3. Membahayakan
penerbangan
4. Menimbulkan
ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
9
b. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor
Manusia
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor
manusia antara lain :
1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara,
air, tanah, dan suara)
sebagai dampak adanya kawasan
industri
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak
buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam
menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
3. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak
langsung dari rusaknya
hutan.
Beberapa ulah manusia
yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan
lingkungan hidup antara lain :
1. Penebangan
hutan secara liar (penggundulan hutan)
2. Perburuan
liar
3. Merusak
hutan bakau
4. Penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman
5. Pembuangan
sampah si sembarang tempat
6. Bangunan
liar di daerah aliran sungai (DAS)
7. Pemanfaatan
sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
E. Upaya Kelestarian
Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan
Melestarikan lingkungan
hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa di tunda lagi dan bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah atau pemimpin. Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan
faktor lingkungan. Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan
lingkungan sebagai berikut :
1.
Menjamin pemerataan dan keadilan
2.
Menghargai keanekaragaman hayati
3.
Menggunakan pendekatan integratif
4.
Menggunakan jangka panjang
10
Beberapa upaya yang
dapat dilakukan masyarakat berkaitan dengan pelestrian lingkungan hidup antara
lain :
1.
Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir
menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah
menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang
berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan
lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut
dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah
menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara
menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi)
terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang
posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga
mampu menghambat laju aliran hujan.
2.
Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena
setiap organisme bernafas memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah
satunya Oksigen. Udara yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi
kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk
menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara
lain :
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman
hias di sekitar
kita Tanaman dapat menyerap gas-gas
yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui
fotosintesis. Rusaknya hutan.
b.
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan
gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang
keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
11
merupakan penyumbang terbesar
kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan
emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi
lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c.
Mengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang
digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai
produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
3.
Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung
sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang
dapat dilakukan untuk melestarikan hutan
a. Reboisasi
atau penanaman kembali hutan yang gundul
b. Melarang
pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c. Menerepkan
sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d. Menerapkan
sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e. Menerapkan
sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
4.
Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk
melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan
cara :
a. Melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar pantai
b. Melarang
pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
d. Melarang
pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
12
5.
Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan
antara manusia, hewan tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu
mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh
karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan
demi kelangsungan hidup manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah :
a. Mendirikan
cagar alam dan suka margasatwa
b. Melarang
kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan
kegiatan penghijauan.
2.2. Ekosistem
A.
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang
saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem
yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi
suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber
dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem,
organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik
sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan
suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan"
13
B. Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen
utama, yaitu :
a.
Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah
komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati,
meliputi :
1.
Tanah Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem
meliputi
tekstur, kematangan, dan kemampuan
menahan air.
2.
Air Persediaan air dipermukaan tanah
akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air,
salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
3.
Udara Udara merupakan lingkungan abiotik
yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,
karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan
makhluk hidup.
4.
Cahaya matahari Cahaya matahari
merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai
faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
5.
Suhu atau temperature Setiap makhluk
hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
b.
Komponen biotik
Komponen biotik adalah
komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan,
hewan, dan manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1.
Produsen Adalah makhluk hidup yang dapat
membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses
fotosintesis. Contoh : semua tumbuhan hijau
2.
Konsumen Adalah makhluk hidup yang tidak
dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh
produsen baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh : hewan dan
manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen
dibedakan menjadi empat, yaitu :
14
1.
Konsumen I/primer adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen Contoh : herbivora/hewan pemakan
tumbuhan
2.
Konsumen II/sekunder adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I. Contoh : karnivora/hewan
pemakan daging
3.
Konsumen III/tertier adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II Contoh : omnivora/hewan pemakan
segala.
4.
Konsumen puncak adalah konsumen terakhir
atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
c. Pengurai Pengurai disebut juga
redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat
hara. Contoh : bakteri dan jamur.
C. Pola Makanan Dalam Ekosistem
Organisme Autotrof
adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri,
berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari
melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama
tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas
Organisme autotrof ini yaitu :
a.
Fotoautotrof yang merupakan organisme
pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
b.
Kemoautotrof yang merupakan organisme
pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari
bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini
mereka
Membutuhkan oksigen.
Organisme Heterotrof
adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi
meman faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan
makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
Konsumen yang secara langsung memakan
organisme lain Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik
dari bangkai Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan
yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing.
15
D. Jenis-jenis Ekosistem
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk
di bumi, yaitu :
a.
Ekosistem Alamiah
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan
sendirinya tanpa ada campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut
sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.
b.
Ekosistemg Buatan.
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang
terbentuk dengan adanya campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan
itu tujuan dari membuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
a.
Penggunaan Bahan Kimia, Sekarang ini
banyak kegiatan manusia yang menggunakan bahan kimia. Misalnya, untuk
meningkatkan hasil pertanian, para petani melakikan pemupukan dan
pemberantasan,hama.
b.
Penebangan Hutan, Jika penebangan hutan dilakukan secara
besar-besaran tanpa terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat
menyebabkan banjir, erosi, dan tanah longsor.
c.
Pemburuan Liar, Sebagian manusia ada yang
gemar berburu.Mereka berburu hewan dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar
dapat menyebabkan hewan menjadi punah.
d.
Penggunaan Kendaraan Bermotor, Bahan
bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa
bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran
tersebut menghasilkan gas karbon diokasida.
e.
Pembuangan Limbah Sampah, Jika
pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, terjadilah kerusakan
lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor dan berbau busuk? Sungai
yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di sungai.
Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di dalamnya mati.
16
2.3. Jenis Makanan Dan Daur Hidup Hewan
A.
Jenis-Jenis Makanan Hewan
Jenis-jenis makanan
hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan dan berupa hewan
lain.
a. Makanan Berupa Tumbuhan
Tumbuhan merupakan
sumber makanan yang banyak dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Hampir semua bagian
tumbuhan dapat di makan oleh hewan.
1. Daun
Bagian tumbuhan yang paling umum dijadikan makanan
hewan adalah daun. Ulat banyak terdapat
di daundaun tumbuhan. Selain ulat, masih
banyak hewan lain yang makanan utamanya adalah daun. Misalnya, kambing,
zarafah, kijang, zebra, dan kelinci.
2. Batang
Tumbuhan lain yang biasa dimakan batangnya adalah
pohon bambu. Panda sangat menyukai batang bambu muda.
3. Buah
ada beberapa jenis ulat yang makanan utamanya adalah
buah. Jenis ulat ini biasanya dianggap hama bagi para petani buah karena
merugikan.
4. Biji
Biji merupakan bagian tumbuhan yang disukai oleh
berbagai jenis hewan, terutama jenis burung. Biji padi dan jagung merupakan
makanan lezat bagi burung pipit. Biji kenari banyak diincar tupai.
b. Makanan Berupa Hewan
Hewan yang bertubuh
besar juga dapat menjadi makanan hewan lain. Tikus menjadi mangsa kucing.
Kelinci menjadi makanan elang. Bahkan di hutan, hewan besar seperti zarafah,
kijang, dan kerbau dijadikan mangsa oleh harimau dan singa. Hewan dapat
digolongkan menjadi 3 Penggolongan Hewan yaitu :
a. Herbivor
Hewan yang makanannya hanya berupa tumbuhan saja
(rumput, daun-daunan, biji-bijian, dan buah- buahan) digolongkan sebagai hewan
17
pemakan tumbuhan. Hewan pemakan tumbuhan juga
disebut herbivor.
Contoh Hewan Herbivor :
Kijang, Sapi,Gajah.Tupai
b.Karnivora
karnivora adalah jenis binatang yang
memakan makanan yang berasal dari tubuh hewan laiinya, seperti daging,darah dan
sebagainya. Hewan ini disebut juga sebagai hewan predator. Contoh hewan
karnivora adalah Singa, harimau,piranha,burung bangkai,ikan arwana dan lain
sebagainya.
c.
Omnivora
Omnivora adalah jenis hewan yang
memakan makanan keduanya baik tumbuhan maupun hewan. Binatang ini makan silih
berganti antara keduanya . contohnya adalah : Tikus,Ikan Mas, ikan
mujaer,ayam,bebek, dan lain-lain
A.
Daur
Hidup Hewan
Pernahkah kamu melihat
perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu? Jika kamu memelihara hewan, kamu
pasti mengetahuinya. Coba kamu amati anak ayam yang baru menetas dan anak
kucing yang baru lahir. Bagaimana rupa anak ayam dan kucing itu? Tentu saja
lucu. Apakah anak-anak hewan itu mirip dengan induknya? Anak ayam dan anak
lucing mirip dengan induknya. Jika ada perbedaan, mungkin hanya pada warna bulu
atau rambutnya. Tahukah kamu rupa anak katak yang baru menetas? Anak katak yang
baru menetas amat berbeda dengan induknya. Bentuk anak katak itu seperti ikan
teri. Anak katak yang baru menetas diebut kecebong. Kecebong tumbuh dan
mengalami tahap perubahan bentuk menjadi katak dewasa. Tahap perubahan bentuk
yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai dewasa disebut
metamorfosis.Seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya
disebut daur hidup.
18
a.
Daur
Hidup Tanpa Metamorfosis
Sebagian besar hewan
mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, misalnya ayam, kambing, ikan, burung,
dan banyak hewan lain.
1.
Daur Hidup Ayam
Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur.
Telur ayam perlu perlu dierami kira-kira 21 hari agar dapat menetas. Setelah
pertumbuhan bakal anak dalam telur sempurna, telur menetas menjadi anaka ayam.
Anak ayam ini tampak lucu dengan bulu-bulu halus. Semakin lama, anak ayam
tumbuh semakin besar. Bulu-bulu halus berubah menjadi bulu-bulu seperti
induknya. Bulu ayam dewasa lebih besar dan memiliki semacam poros di tengahnya.
Akhirnya, semua bulu halus berganti menjadi bulu seperti induknya. Ayam betina
menjadi indik betina. Ayam jantan menjadi ayam jago dewasa. Setelah dewasa,
ayam berkembangbiak dan menghasilkan telur. Dari telur ini, daur hidup ayam
yang baru akan dimulai kembali.
2.
Daur Hidup Kucing
Kucing
menghasilkan anak melalui cara beranak (melahirkan). Sebelum anaknya lahir,
kucing dewasa mengalami masa mengandung kira-kira 3 bulan. Setelah itu,
lahirlah anak kucing yang belum dapat bergerak dengan lincah. Anak kucing ini
belum dapat makan sendiri. Dia menyusu ke induknya. Setelah umurnya lebih dari
sebulan, snsk kucing baru dapat memakan makanan lain. Setelah lahir sampai
dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuk. Hanya ukuran tubuhnya saja yang
berubah. Gerakannya pun semakin lincah. Kucing dewasa dapat memanjat dan
melompat dari tempat yang tinggi.
3.
Daur Hidup Kanguru
Kanguru
banyak hidup di benua australia. Beberapa jenis kanguru juga hidup di Papua (
Irian Jaya). Kanguru menghasilkan anak dengan cara beranak (malahirkan).
Berbeda dengan kucing, kanguru megandung kira-kira hanya sebulan. Anak kangguru
yang lahir pun masih sangat kecil dan
19
lemah.
Begitu keluar dari tubuh induknya, anak kangguru merambat perlahan ke kantong
induknya yang ada di depan perut. Di kantong itu, anak kanguru menyusu sampai
berbulan-bulan. Setelah tubuhnya cukup besar, barulah anak kanguru keluar dari
kantung induknya
b.
Daur
Hidup Dengan Metamorfosis
Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan,
metamorfosis dibagi menjadi 2 golonga sebagai berikut .
a.
Metamorfosis
sempurna (lengkap)
Metamorfosis sempurna dialami hewan
yang saat lahir berbeda sekali bentukny dengan hewan dewasa. Metamorfosis
sempurna antara lain :
1. Daur
Hidup Kupu-kupu Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur.
Telur kupu-kupu
biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat
mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Selama berhari-Hari, ulat makan.
Akan tetapi, lama-kelamaan ulat makin sedikit makan. Demikian pula, gerakan
ulat makin lama makin lambat. Akhirnya, ulat berhenti makan dan tampak tidak
bergerak. Walaupun tidak makan dan tampak tidak bergerak, ulat itu tidak mati.
Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras dan membentuk
semacam benang sutera. Benang-benang itu melekat pada daun atau batang.
Akhirnya, benang-benang itu menutup selurh tubuh ulat. Keadaan ulat yang
terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong. Selama masa kepompong,
ulat berubah menjadi kppu-kupk. Masa kepompong berlangsung selama berhari-hari.
Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-kupu
hidup dengan memakan nektar ( madu) yang ada dalam bunga. Kupu-kupu dewasa
berkembangbiak dengan bertelur. Dari telur ini daur hidup kupu-kupu yang baru
dimulai lagi.
2. Daur
Hidup Nyamuk Daur hidup nyamuk dimulai dari telur.
Telur nyamuk
berada di air. Telur menetas menjadi jentik-
20
jentik (tempayak). Jentik-jentik
hidup dengan cara berenang di air. Jentik-jentik mendapat makanan di air.
Jentik-jentik terus bergerak-gerak. Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah
menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa dapat berpindah karena dorongan air.
Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk trebang ke udara. Nyamuk
dewasa akan kembali ke air untuk bertelur.beberapa jenis nyamuk meletakkan
telurnya di air kotor. Beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya di air jernih.
3. Daur
Hidup Lalat Perhatikan gambar di bawah ini Daur hidup lalat dimulai dari telur.
Telur lalat
biasanya berada di tempat- tempat yang kotor, misalnya di atas timbunan sampah
dan kotora. Telur meneras menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing
kecil. Belatung bergerak dan merayap mencari makanannya. Belatung paling banyak
berada di tempat sampah dan kotoran. Telur menetas menjadi belatung. Bentuk
belatung seperti cacing kecil. Belatung bergerak dan merayap mencari
makanannya. Belatung paling banyak berada di tempat kotor dan bau. Kemudian,
belatung tumbuh dan berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa menempel di
tempat kotor. Setelah beberapa hari, pupa berubah menjadii lalat. Lalat terbang
dan mencari makan di tempat kotor. Lalat dewasa bertelur di tempat itu juga.
Dari telur ini, daur hidup lalat baru dimulai lagi.
4. Daur
Hidup Katak Katak merupakan hewan amfibi, yaitu hewan yang hidup di darat dan
air.
Sepanjang
hidupnya, katak hidup di dua alam. Katak tidak dapat bertahan hidup jika
tinggal di air saja atau di darat saja. Daur hidup katak dimulai dari telur.
Telur katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong (berudu). Bentuk
kecebong seperti ikan. Kecebong hidup dan tumbuh di air. Kecebong bernafas
dengan insang.
21
Kemudian, pada
kecebong tumbuh sepasang kaki belakangdan disusul sepasang kaki depan. Kecebong
berubah menjadi katak berekor. Semakin lama, ekor katak semakin mengkerut.
Katak berekor tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Akhirnya, ekor katak
menghilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak
dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di
darat. Katak dewasa bertelur di air. Dari sini, mulailah telur katak menjalani
daur hidupnya.
b.
Metamorfosis
tidak sempurna ( tidak lengkap)
Metamorfosis tidak sempurna dialami
hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda dengan hewan dewasa. Metamorfosis
tidak sempurna terjadi pda kecoa dan belalang. Seperti dibawah ini :
1. Daur
Hidup kecoak Daur hidup kecoak dimulai dari telur.
Telur kecoak
menetas menjadi lipas muda. Bentuk kecoak muda mirip dengan kecoak dewasa. Bedanya
kecoak muda tidak bersayap. Kecoak mudah tumbuh dan berubah menjadi kecoak
dewasa. Kecoak tidak melalui tahap pupa. Oleh karena itu, perubahan atau
metamorfosis kecoak merupakan metamorfosis tidak sempurna (lengkap). Kecoak
dewasa memiliki sayap. Kecoak dapat terbang. Kecoak dewasa bertelur di air
kotor. Dari sini, daur hidup kecoak baru dimulai lagi.
22
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan bagian
yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak
terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting
yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal,
sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat
hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak,
faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan
faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar
lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.
3.2. Saran
Penulis
menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan,
metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang
adalah diantara kekurangan dalam makalah ini. Karena itu saran dan kritik
membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
23
DAFTAR
PUSTAKA
Agus Rachmat dkk. 2002. Konsep Dasar
IPA II. Depdikbud Jakarta: PT Rineka
Cipta
SEQIP. 2004. Ilmu pengetahuan alam.
Jakarta.SEQIP
Alfian & Erwin. 1997.IPA Modern.
PN Balai Pustaka
SEQIP. 2003. Buku IPA Guru. Jakarta.
SEQIP
24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar