FUNGSI
Fungsi adalah Suatu
bentuk matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional)
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sebuah fungsi dibentuk oleh
beberapa unsur. Unsur pembentuk tersebut bernama variable, koefesien dan konstanta.
Variabel ialah unsur
pembentuk fungsi yang mencerminkan atau mewakili factor tertentu. Berdasarkan
kedudukan atau sifatnya, di dalam sebuah fungsi terdapat dua macam variable
yaitu variable bebas. Variable bebas variable yang nilainya tidak tergantung
pada variable lain. Sedangkan variable terikat adalah variable yang milainya
tergantung pada variable lain.
Contoh persamaam fungsi: Y = 0,8X + 5
Keterangan:
X
= Variabel
bebas (Independent variabel) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung
pada variabel lain.
Y = Variabel
terikat (Dependent variabel) adalah variabel yang nilainya tergantung pada
variabel lain.
0,8 = adalah
koefisien variabel X
5 = adalah
konstanta
v Fungsi
Linier
Fungsi linier dikenal juga dengan nama
fungsi berderajat satu. Atau dapat dikatakan bahwa fungsi linier adalah fungsi
dari variabelnya yakni variabel X dan Y mempunyai pangkat satu. Sesuai dengan
namanya setiap persamaam linier apabila digambarkan akan menghasilkan garis
lurus. Bentuk umum persamaa linier y = a + bx ; dimana a adalah penggal
garisnya pada sumbu vertical y, sedangkan b adalah koefesien arah atau lereng
garis yang bersangkutan. Penggal a menunjukkan nilai y pada kedudukan x = 0.
Adapun lereng b menunjukkan besarnya tambahan nilai y untuk tambahan setiap
unit x, juga mencerminkan tangen dari sudut yang dibentuk oleh garis y dan
sumbu x.
Penggambbaran
fungsi Linier
Contoh: y = 3 + 2x
x
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
y
|
3
|
5
|
7
|
9
|
11
|
Maka dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pembentukan
Persamaan Linier
·
Cara
Dwi-Koordinat
Dari dua buah titik
dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi kedua titik tersebut.
Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1)
dan (x2,y2), maka rumus persamaan liniernya adalah :
=
Andaikan diketahui
bahwa titik A(2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya adalah:
=
·
Cara
Koordinat lereng
Dari
sebuah titik dan lereng dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang memenuhi titik dan lereng tersebut.
Apabila diketahui titik A dengan koordinat (x1,y1) dan
lereng garisnya dalah b, maka rmus persamaannya adalah:
Andaikan
diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan
linier yang memenuhi kedua data ini adalah:
·
Cara
Penggal lereng
Sebuah
persamaan linier dapat juga dibentuk apabila diketahui penggalnya pada salah
satu sumbu dan lereng garis yang memenuhi persamaan tersebut. Dalam hal ini
rumus persamaan liniernya adalah:
Andaikan
penggal dan lereng garis y = f(x) masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka
persamaan liniernya adalah:
·
Cara
dwi penggal
Terakhir,
sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui penggal garis
tersebut masing-masing sumbu, yakni penggal pada sumbu vertical (ketika x=0)
dan penggal pada sumbu horizontal (ketika y=0). Apabila a dan c masing-masing
adalah penggal pada sumbu-sumbu vertical dan horizontal dari sebuah garis
lurus, maka persamaan garisnya adalah:
Andaikan
penggal sebuah garis pada sumbu vertical dan sumbu horizontal masing-masing 2
dan -4, maka persamaan lilier yang
memenuhinya ialah:
Pencarian Akar-Akar
Persamaan Linier
Mencari
akar-akar persamaan maksudnya ialah menghitung besarnya variable di dalam
persamaan yang bersangkutan. Pencarian besarnya harga bilangan-bilangan x dari
beberapa persamaan linier, dengan kata lain penyelesaian persamaan linier
secara serempak, dapat dilakukan dengan cara:
·
Cara Subtitusi
Dua persamaan dengan dua bilangan x
dapat diselesaikan terlebih dahulu, kemudian mensubtitusikannya ke dalam
persamaan yang lain.
Contoh: carilah nilai variable x dan y
dari persamaan berikut:
2x
+ 3y = 21 dan x + 4y = 23 x = 23 - 4y
Penyelesaian :
Selesaikan dahulu salah satu persamaan
untuk bilangan tertentu.
Sehingga : 2x + 3y = 21
2(23-4y)
+ 3y = 21
46
- 8y + 3y = 21
46
– 5y = 21
46
– 21 = 5y
25
= 5y
y = 5
Untuk
mendapatkan nilai x, masukkan hasil y = 5 ini ke dalam persamaan semula.
2x
+ 3y = 21
2x
+ 3(5) = 21
2x = 21 – 15
2x
= 4
x =
2
|
Atau
x + 4y = 23
x + 4(5) = 23
x = 23 – 20
x = 3
|
·
Cara Eliminasi
Dua
persamaan dengan dua bilangan dapat diselesaikan dengan cara menghilangkan
untuk sementara (mengeliminasi) salah satu dari bilangan yang ada, sehingga
dapat dihitung nilai dari bilangan yang lain.
Contoh
: carilah nilai dari variable x dan y dari dua persamaan berikut:
2x
+ 3y = 21 dan x + 4y = 23
Misalnya
bilangan yang hendak dihilangkan adalah x maka kalikan persamaan pertama dengan
1 dan persamaan kedua dengan 2, sehingga:
2x + 3y =
21
x
+ 4y = 23
|
x
1
x
2
|
2x + 3y =
21
2x + 8y = 46
|
Agar x hilang (habis) berarti kedua
persamaan baru di atas harus saling dikurangkan.
2x + 3y =
21
x
+ 4y = 23
|
x
1
x
2
|
2x + 3y =
21
2x + 8y = 46
(-)
|
|
|
-5y
= -25
y
= 5
|
Dengan memasukkan hasil y = 5 ke dalam salah satu
persamaan semula, seperti halnya dalam cara subtitusi di atas, diperoleh x = 3
jadi akar-akar persamaannya adalah x = 3 dan y – 5.
PENGGUNAAN
FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI
v Fungsi Permintaan (Demand Function)
Definisi: Fungsi yang menunjukkan
hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen dengan
anggapan bahwa faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus), yaitu selera tetap,
pendapatan tetap dan harga barang-barang lain tetap, maka ini menandakan bahwa
apabila harga turun jumlah barang yang diminta oleh konsumen naik, demikian
pula sebaliknya.
1. Pada saat harga turun P1 ke P2, maka
permintaan naik dari Q1 ke Q2
2. Pada saat harga naik P1 ke P3, maka per
mintaan turun dari Q1 ke Q3
Hal –hal yang perlu diperhatikan
1. P =
harga per unit
Q = Quantitas barang
2. Kurva permintaan bergerak dari kiri atas
ke kanan bawah
3. P dan Q positif
4. Pada suatu tingkatan harga (P) hanya
terkandung nilai kuantitas (Q) dan sebaliknya
5. Skala P dan Q tidak perlu sama, karena
harga tidak sama dengan kuantitas.
v Fungsi Penawaran (Supply Function)
Definisi: Fungsi yang menunjukkan
hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan kepada konsumen,
dengan anggapan faktor-faktor lain tetap (ceteris paribus).
Maka apabila tingkat harga meningkat,
jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian pula sebaliknya.
1. P1 à
P2 : Jumlah barang yang ditawarkan naik
Q1 à Q2
2. P1 à
P3 : Jumlah barang yang ditawarkan turun
Q1 à Q3
v Market
Equilibrium (Keseimbangan Pasar)
Definisi: Pasar suatu macam barang
dikatakan berada dalam keseimbangan apabila jumlah barang yang diminta dipasar
tersebut sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh
persamaan :
( Fungsi Penawaran = Fungsi Permintaan)
Yaitu pada perpotongan kurva permintaan
dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta harga
keseimbangan (equilibrium price) dan Jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
v Pajak dan Subsidi
Ø Pajak
Definisi: Jenis pungutan yang dilakukan pemerintah
terhadap produsen/penjual sehingga beban pajak akan menambah besarnya biaya
yang harus dipikul oleh produsen/penjual. Akibatnya harga yang ditawarkan akan
naik, kenaikannya sebesar pajak yang dibebankan
Pajak
ada 2 macam
§ Pajak Per unit
Definisi: Pajak yang dikenakan terhadap
suatu barang yang besarnya tetap untuk setiap unit barang
Sebelum
pajak :
FS à
Setelah pajak:
FSt à
Khusus Pajak Per unit
Pajak
yang ditanggung konsumen:
Pajak
yang ditanggung produsen:
Pajak
yang diterima pemerintah:
§ Pajak Persentase
Definisi: Pajak yang dipungut pemerintah dengan
persentase yang tetap terhadap penjualan. Pajak persentase (r)
Sebelum pajak : FS à
Setelah Pajak : FSr à
Ø Subsidi
Definisi:
Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan dengan
pengaruh pajak. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi rendah. Dengan adanya subsidi,
produsen merasa ongkos produksinya menjadi lebih kecil sehingga
bersedia menjual lebih murah.
Sebelum subsidi :
FS à
Setelah
Subsidi : FSs à
Contoh Soal:
Permintaan terhadap
suatu barang yang terjadi di pasar adalah bila diminta 20 unit barang, harga
per unit barang Rp 80 dan bila
diminta 60 unit barang, harga menjadi Rp 40, sedangkan penawaran yang terjadi
adalah jika yang ditawarkan 90 unit barang harga per unit Rp 40, tetapi jika
ditawarkan 120 unit barang harga akan
naik menjadi Rp 60 per unit. Dari data tersebut diminta:
a. Carilah fungsi penawaran dan fungsi
permintaan?
b. Harga dan kuantitas barang pada market
equilibrium?
c. Apabila atas barang tersebut dikenakan
pajak sebesar Rp 5 per unitnya, tentukan harga dan kuantitas barang yang baru.
d. Gambar kurvanya.
Jawaban:
a.
Fungsi
Permintaan FD à
Fungsi
Penawaran FS à
b.
c. FDà
FSà
E(72,28)
FStà
EàFSt=FD
Et(69,31)
FD à
FS à
FSt à
d. FD à
FS
à
ANALISIS
BREAK EVEN POINT (BEP)
v Fungsi
Biaya
Fungsi biaya menunjukkan hubungan antara
biaya total dengan tingkat outputnya (produksi yang dihasilkan).
Fungsi biaya terdiri dari :
Ø Total Cost (TC)
adalah
biaya yang dikeluarkan produsen secara keseluruhan dalam memproduksi suatu
barang.
Ø Variabel Cost (VC)
adalah
biaya yang dikeluarkan produsen secara berubah-ubah sesuai dengan besar
kecilnya produksi yang dihasilkan.
Ø Fixed Cost (FC)
adalah
biaya yang dikeluarkan perusahaan secara tetap (tanah, gedung, mesin).
Secara Grafis hubungan ketiga fungsi
biaya tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Ø TC,VC,FC adalah pengganti sumbu Y.
Ø Q adalah pengganti sumbu X.
Ø FC garis sejajar dengan Q, karena FC
tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
produksi.
Ø VC adalah garis yang berpusat pada titik
0, karena jumlah pengeluarannya tergantung dari kuantitas yang dihasilkan, jadi
apabila tidak berproduksi, maka VC = 0
Bentuk umum fungsi biaya linier:
Dimana: TC = Total
Cost
Q = Kuantitas yang dihasilkan
a, b = Konstanta
v Fungsi
Penerimaan (Revenue)
Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara penerimaan total dengan hasil penjualan produksinya. Secara grafis dapat
digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
Grafik
TR dimulai dari titik 0, karena pada saat produsen tidak menjual barang hasil
produksinya adalah 0, maka TR nya juga 0.
v Analisis
Break Even Point (BEP).
BEP terjadi apabila garis Total Cost (TC)
bertemu dengan garis Total Revenue (TR) dalam satu titik, yaitu titik yang
menunjukkan keadaan tingkat penerimaan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
Secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut:
FUNGSI
KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN DAN PENDAPATAN NASIONAL
Seorang ahli dalam bidang ekonomi bernama Keyness, mempunyai
pendapat bahwa pengeluaran seseorang untuk konsumsi dipengaruhi oleh
pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan maka tingkat konsumsinya juga semakin tinggi. Sejalan dengan pemikiran
tersebut dapat dimengerti bahwa seorang
yang tingkat pendapatannya semakin tinggi, semakin besar pula tabungannya
karena tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
v Fungsi
Konsumsi
Secara
matematis, hubungan fungsional antara konsumsi dan pendapatan dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan : Y = Pendapatan
C = Pengeluaran untuk konsumsi
A = Besarnya konsumsi pada saat pendapatan sama dengan
nol.
B = MPC (Marginal Propensity to Consume) Besarnya
tambahan konsumsi karena adanya tambahan pendapatan.
v Fungsi
Tabungan (Saving)
Adalah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara pendapatan dengan tabungan (saving), secara matematis fungsi tabungan
dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Pendapatan
C = Konsumsi
S = Tabungan
( 1 – b ) = MPS (Marginal Propensity to
Save)
Besarnya tambahan tabungan akibat
bertambahnya pendapatan
Secara Grafis hubungan pendapatan,
konsumsi dan tabungan digambarkan sebagai berikut:
Keterangan
:
Ø C
dan S adalah konsumsi dan tabungan sebagai pengganti sumbu Y
Y adalah pendapatan sebagai
pengganti sumbu X
Ø a adalah besarnya konsumsi pada saat
pendapatan sama dengan 0
Ø Y sama dengan C adalah garis impas karena
semua titik pada garis tersebut menunjukkan bahwa semua pendapatan habis
dikonsumsikan.
Ø E adalah titik impas yaitu titik perpotongan
antara garis konsumsi dengan garis
impas. Pada titik tersebut semua pendapatan habis dikonsumsikan atau tabungan
sama dengan nol.
Ø C = a + bY adalah garis konsumsi
Ø S = -a + ( 1 - b ) Y adalah garis fungsi
tabungan
Ø YE = adalah besarnya pendapatan yang
hanya cukup untuk konsumsi
Ø Skala konsumsi (C), Skala Saving (S) = Skala Pendapatan (Y)
v Pendapatan
Nasional
Pendapatan
Nasional pada dasarnya merupakan
penjumlahan total dari pendapatan semua sektor di dalam satu negara,
meliputi sektor rumah tangga(orang-perseorangan), sektor badan usaha dan sektor pemerintah
Ø Pendapatan Disposabel (Yd)
Adalah pendapatan nasional yang secara nyata dapat
dibelanjakan oleh masyarakat, tidak termasuk didalamnya pendapatan yang
mempengaruhi besarnya Yd yaitu pajak dan
transfer payment. Ada 4 keadaan yang mempengaruhi pendapatan :
§ Pengeluaran perdangan dengan luar negeri
tercermin dari selisih antara
ekspor dan impor negara yang bersangkutan
dilambangkan oleh (X – M).
Dengan demikian
persamaan pendapatan nasional menurut pendekatan pengeluaran adalah sebagai
berikut:
§ Untuk perekonomian 2 sektor (model
perekonomian sederhana),
§ Untuk perekonomian 3 sektor (model
perekonomian tertutup),
§ Untuk perekonomian 4 sektor (model
perekonomian terbuka)
Ø Persamaan Pendapatan Nasional
Adalah persamaan yang
menggambarkan jumlah seluruhkeluaran (barang dan jasa)yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Pengeluaran tersebut terdiri dari:
§ Pengeluaran sektor rumah tangga
dicerminkan oleh konsumsi masyarakat dilambangkan oleh C.
§ Pengeluaran sektor badan usaha
dicerminkan oleh investasi yang dilakukan oleh perusahaan dilambangkan oleh I.
§ Pengeluaran dari sektor pemerintah
dicerminkan oleh pengeluaran pemerintah dilambangkan oleh G.
Tidak
ada pajak maupun transfer payment
Hanya
ada pajak
Hanya
ada transfer payment
Ada
pajak dan Transfer payment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar